Ingin Gabung Parpol dan Maju di Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Saya Menunggu Pintunya Dibuka

Jum'at, 03 Desember 2021 | 23:11 WIB
Ingin Gabung Parpol dan Maju di Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Saya Menunggu Pintunya Dibuka
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan keinginannya bergabung ke partai politik sebagai kendaraan agar bisa ikut kontestasi Pilpres 2024.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini bahkan sudah memiliki opsi lain jika tak bisa maju di Pilpres 2024. Yakni akan kembali maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

"Saya tahu diri. Kalau nggak diterima atau tidak ada partai mengusung, paling realistis, ya menu politik saya, melanjutkan menu (pilkada) Gubernur jilid dua. Tapi, tahun depan saya akan masuk parpol," ujar Ridwan Kamil dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021)

Meski tidak menyebutkan nama partai yang akan dipilih, Ridwan Kamil memastikan akan memilih partai politik yang Pancasilais.

"Saya belum tahu (parpol yang akan dimasuki). Yang pasti (partai) paling Pancasilais. Saya di situ," tutur dia.

Mantan Wali Kota Bandung itu menyebut politiknya adalah politik jalan tengah. Menurut dia, jalan tengah adalah kebutuhan saat ini untuk merangkul semua.

"Politik jalan tengah yang saya pilih. Bagi saya jalan tengah itu kebutuhan kita pada hari ini, untuk merangkul agar tidak terlalu ke kanan dan kiri. Meski dianggap tidak jelas," ucap Ridwan Kamil.

Soal peluangnya untuk dicalonkan atau tidak, Ridwan Kamil mengaku hanya menunggu. Pasalnya kata dia, yang memiliki legitimasi untuk bisa mencalonkannya yakni dari partai politik.

"Saya menunggu pintunya dibuka karena yang punya kuncinya kan ada di partai politik," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Wacana Ganjar Diduetkan dengan Moeldoko, Pengamat Blak-blakan soal Perahu Partai

Di sisi lain, Ridwan Kamil menyinggung soal persatuan Indonesia. Ridwan Kamil mengatakan bahwa ia merasa saat ini Indonesia masih saja terbelah menjadi dua kubu dan kerap ribut, terutama di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI