Soal Ingin Masuk Parpol, Demokrat Ungkap Kedekatan Ridwan Kamil dengan Ketum AHY

Jum'at, 03 Desember 2021 | 16:18 WIB
Soal Ingin Masuk Parpol, Demokrat Ungkap Kedekatan Ridwan Kamil dengan Ketum AHY
Ridwan Kamil [YouTube Denny Sumargo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat mengaku akan menghormati keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pilihannya untuk masuk partai politik. Namun, pria yang akrab disapa Kang Emil itu disebut punya kedekatan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Partai Demokrat terutama Mas Ketum AHY memiliki hubungan yang baik dengan Kang Emil. Kami akan menghormati partai mana pun yang nantinya menjadi pilihan hati dan pilihan politik Kang Emil untuk berlabuh, termasuk jika nantinya berketetapan hati menjadi bagian dari keluarga besar Partai Demokrat," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).

Kendati begitu, Kamhar mengatakan Demokrat enggan berandai-andai. Keputusan untuk memilih partai politik diserahkan kepada Emil pribadi.

"Kami mengapresiasi dan menyambut baik niat Kang Emil untuk masuk menjadi anggota Parpol. Dengan pengalamannya menjadi kepala daerah yang telah dua kali mengikuti dan memenangkan kontestasi politik Pilkada, jika semakin kesini semakin merasakan perlu dan penting menjadi bagian dari Parpol adalah wajar," tuturnya.

Baca Juga: Baca Gerak-Gerik Surya Paloh, Pengamat Sebut Tokoh Ini Akan Diusung Nasdem jadi Capres

Kamhar mengatakan, keinginan Emil tersebut wajar dinilai, apalagi masih memiliki cita-cita politik yang hendak diperjuangkan baik untuk Jawa Barat diperiode kedua atau kontestasi politik nasional jika ada jalan.

"Untuk Pilpres sendiri hingga kini Partai Demokrat belum menjadikannya sebagai agenda prioritas, sekalipun telah banyak suara kader dan elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasi untuk mendorong dan memperjuangkan Mas Ketum AHY pada 2024 mendatang," tuturnya.

"Namun sesuai arahan Mas Ketum dan agenda prioritas Partai Demokrat, kami masih berfokus pada konsolidasi internal dan kerja-kerja nyata membantu meringankan penderitaan rakyat," sambungnya.

RK Ingin Masuk Parpol

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memberikan kode bakal bergabung ke partai politik tahun depan. Hal ini terkait dengan peluangnya maju pemilihan presiden 2024.

Baca Juga: Hillary Brigitta Lasut Minta Ajudan Pribadi TNI, Reaksi Fraksinya, dan Ujung-ujungnya

Awalnya, Kang Emil--sapaan karib Ridwan Kamil--berbicara soal peluang dirinya maju dalam pemilihan presiden 2024. Kang Emil mengaku dihadapkan pada dua pintu berbeda dalam kariernya.

"Pintu pertama yakni melanjutkan periode 2, karena saya gubernur baru satu periode. Berarti di 2024, saya mengikuti pilgub lagi untuk lima tahun mendatang," ujar Ridwan Kamil dalam acara Fisipol Leadership Forum: Road to 2024, Kamis (12/2/2021).

"Atau pintu kedua, kepemimpinan nasional karena pak Jokowi kan selesai 2 periode. Berarti siapakah yang melanjutkan? Bisa dari kepala daerah, bisa dari para menteri, partai politik atau sumber kepemimpinan lainnya."

Ridwan Kamil mengatakan ada 3 syarat untuk menjadi pemimpin di Indonesia. Pertama, Elektabilitas atau kesukaan. Kedua, ada logistik. Ketiga, partai yang mengusung karena sistem demokrasinya.

"Nah, yang kedua saya belum punya, apalagi untuk pilpres butuh duit triliunan. Yang saya miliki sekarang adalah harta nomor satu, yakni elektabilitas dan kesukaan. Ternyata, setelah saya teliti, elektabilitas dan kesukaan itu berbanding lurus dengan kinerja," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil melanjutkan, jika diusung partai, tidak akan menolak. Namun, jika tidak ada partai yang mengusung, menurut Ridwan Kamil, yang paling realistis adalah melanjutkan periode ke-2 sebagai gubernur.

"Kalau ada partai yang butuh tokoh yang elektabilitasnya lumayan, mungkin sosok saya akan dihitung, ya saya bismillah. Maka, saya putuskan tahun depan saya akan masuk parpol," tegas Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil pun memberikan bocoran partai seperti apa yang akan dipilih. Dia memastikan pilihannya akan jatuh ke partai yang paling Pancasilais dan menganut politik jalan tengah.

"Warna yang mana, apakah warna taplak ini, atau warna baju satpam, atau baju hijab merah, yang pasti yang pancasilais, saya akan di situ. Karena menurut saya, Pancasila itu harga mati, tidak boleh ke kiri atau ke kanan, politik jalan tengah yang saya pilih. Bagi saya, dengan memilih tengah, bisa merangkul yang terlalu kanan dan merangkul yang terlalu kiri," ujar dia.

Dengan tegas, Ridwan Kamil mengatakan, jika ingin mencalonkan diri, dia menunggu pintu tersebut terbuka.

"Saya tidak bisa membuka kunci, karena yang membuka kunci bukan saya. Dengan dua kali pilkada, saya memiliki cara untuk memenangkan kompetisi demokrasi lah, bismillah."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI