Suara.com - Lusinan negara sekarang sedang dipusingkan virus corona Omicron.
Sejumlah media baru-baru ini melaporkan, varian baru itu sudah sampai di Singapura, negara yang dekat sekali dengan Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran varian Omicron.
Kepada TNI-Polri, Jokowi meminta kedua institusi membantu menggencarkan program vaksinasi massa.
Baca Juga: Awal Tahun 2022, Novavax Siap Bikin Vaksin COVID-19 Varian Omicron
"Ancaman ini belum selesai. Kita boleh bersyukur, kita boleh berbangga, tapi tetap harus waspada."
"Hati-hati yang namanya sekarang ini ancaman gelombang keempat varian Omicron, hati-hati."
Hal itu dikatakan Jokowi ketika memberikan pengarahan kepada kepala kesatuan wilayah tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12/2021).
Kepala Negara menegaskan semua jajaran TNI-Polri, terutama yang bertugas di wilayah perbatasan, untuk lebih mewaspadaai Omicron.
Walaupun masih dalam proses studi, varian Omicron dinilai lebih cepat penyebarannya jika dibandingkan varian Delta.
Baca Juga: Makin Dekat, Singapura Laporkan Dua Kasus Covid-19 Varian Omicron
"Utamanya, polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali,” katanya.
TNI-Polri diminta terus-menerus mempercepat vaksinasi, terutama di provinsi yang capaian vaksinasinya masih rendah.
"Provinsi-provinsi mana yang masih harus digencarkan, ada 15 provinsi yang masih di bawah 60 (persen). Sumsel, Sumbar, NTT, Kalbar, Kalsel, Riau, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Sulteng, Papua Barat, Maluku, Sultra, Aceh, Papua," tutur Jokowi
Selain itu, Kepala Negara juga menekankan pentingnya menjalankan protokol kesehatan secara ketat, serta meningkatkan upaya pengetesan dan pelacakan di setiap wilayah di Indonesia.
"Hati-hati 17 kabupaten/kota di 8 provinsi yang mengalami tren naik selama 2-3 minggu terakhir ini. Naik sedikit saja segera antisipasi, walaupun masih dalam hitungan puluhan per minggu tapi tetap harus segera diantisipasi karena larinya nanti bisa ke keamanan, bisa ke politik, ketertiban masyarakat, semuanya," kata Jokowi.