Suara.com - Badan Pembina BUMD DKI Jakarta mengungkapkan ada indikasi kinerja direksi TransJakarta tidak optimal dalam menjalankan fungsinya sehubungan rentetan kecelakaan armada transportasi publik Ibu Kota itu.
"Nanti kami cek satu-satu termasuk mungkin saja ada direksi yang tidak melakukan fungsinya secara optimal," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta, Riyadi di Jakarta, Jumat (3/12/2021).
Meski begitu, dia tidak secara rinci menyebutkan direksi yang diduga tidak menjalankan fungsi optimal tersebut karena evaluasi belum tuntas.
Namun dia menjanjikan akan menyampaikan kepada publik hasil evaluasi termasuk kinerja para direksi sebelum 2022.
Baca Juga: Tabrak Separator Busway Ratu Plaza, Sopir TransJakarta: Botol Air Gelinding Kena Pedal Gas
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memanggil direksi untuk klarifikasi soal rentetan kecelakaan yang menimpa armada yang dioperasikan untuk BUMD DKI Jakarta itu.
"Nanti kami undang direksinya, penyebabnya apa, kami minta klarifikasi dulu," katanya.
Dalam kurun waktu 40 hari setidaknya ada lima kecelakaan yakni di Cawang, Jakarta Timur, yang menyebabkan dua orang tewas, yakni sopir dan penumpang bus TransJakarta.
Selain di Cawang, juga ada kecelakaan tunggal di Senen, Gandaria dan pada Kamis (2/12) di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC). Pada Jumat ini kecelakaan tunggal bus TransJakarta di depan Ratu Plaza Jl Sudirman Jakarta.
Komisi B DPRD DKI Jakarta juga menjadwalkan pemanggilan manajemen TransJakarta soal kecelakaan yang kembali menimpa armada transportasi publik Ibu Kota itu.
Baca Juga: Penampakan TransJakarta Tabrak Separator Depan Ratu Plaza Senayan
"Kami sudah agendakan jadi Senin siang kami akan panggil TransJakarta untuk menjelaskan," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz.