Kiai dan Santri dari Jateng hingga NTB Doa Tolak Bala Berjamaah

Selasa, 30 November 2021 | 08:00 WIB
Kiai dan Santri dari Jateng hingga NTB Doa Tolak Bala Berjamaah
Kiai dan Santri dari Jateng hingga NTB Doa Tolak Bala Berjamaah. (Dok: Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para kiai dan santri dari sejumlah provinsi seperti Jateng, Jabar, Jatim, NTB serta provinsi lainnya, yang terkumpul dalam Majelis Dzikir At-Tsawab, serentak memanjatkan doa Tolak Balak atau doa tolak marabahaya, Minggu (28/11/2021) malam.

Doa tersebut mereka panjatkan melalui virtual. Dengan doa yang dilantunkan serentak seperti ayat Alquran yakni Surat Al Kahfi, bacaan selawat, dan Ratibul Hadad yang berisikan doa keselamatan.

Salah seorang pimpinan Majelis Dzikir At-Tsawab KH Muhammadun Sya'roni menjelaskan, dzikir dan doa bersama ini dilakukan serentak pada 118 titik yang tersebar di pondok pesantren maupun majelis dzikir yang ada di Jateng, Jabar, Jatim, DIY hingga NTB. Diperkirakan ada ribuan santri dan kiai yang turut serta dalam acara doa yang tersebar di masing-masing provinsi.

"Maksud dan tujuannya adalah doa Tolak Bala. Mengantisipasi, Covid-19 juga belum sepenuhnya reda," kata Muhammadun dihubungi via sambungan telepon.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Alasan Kebijakan Penanganan Covid-19 Berubah-ubah

Terlebih, sambungnya, menurut keterangan pemerintah, kasus virus Corona akan meningkat lagi hingga akhir tahun. Pihaknya berharap, dengan doa Tolak Bala ini, kasus Corona akan berakhir.

Tidak hanya itu, pada kondisi cuaca yang sedang tak menentu hingga berujung bencana, ini pihaknya berharap bangsa akan dijauhkan dari bahaya.

"Mudah-mudahan Allah SWT memberikan solusi, memberikan kemudahan. Segera ditarik bala dan Covid," harapnya.

Acara diinisiasi langsung oleh Majelis Dzikir At-Tsawab setelah melihat kondisi yang ada di sekitar. Baik soal kasus Covid yang belum reda, maupun cuaca yang tak menentu.

Majelis Dzikir At-Tsawab diketahui telah beberapa kali melakukan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara. Tidak hanya melibatkan santri dan kiai se-Jateng, Majelis Dzikir Al Tsawab juga diikuti oleh para Kiai dan santri provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur bahkan, Nusa Tenggara Barat. Menurut Kiai Muhammadun, hampir setiap kabupaten dan kota di Jateng, Jabar, Jatim, sebagian Jakarta, Jogjakarta dan NTB telah terbentuk perwakilan Majelis Dzikir At-Tsawab.

Baca Juga: Ria Miranda Sebut Pandemi Pengaruhi Tren Modest Fashion di 2022, Seperti Apa?

"Majelis ini memang untuk dibentuk untuk memperkuat sisi spiritual masyarakat. Alhamdulillah semakin banyak kiai dan santri yang bergabung. Karena kami memang tidak memandang apa organisasinya, asalkan bisa dan mau berdzikir ya silakan bergabung," katanya.

Karena itu, lanjut Kiai Muhammadun, majelis dzikir Al Tsawab selalu menggelar acara rutin selapanan atau setiap 35 hari yakni pada Minggu Pon malam Senin Wage.

"Untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat ikatan sesama majelis dzikir. Semoga bisa istikomah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI