Suara.com - Gerak-gerik Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) terkait arah dukungan di pilpres 2024 mendatang mulai terbaca oleh para pengamat.
Melansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Pengamat Politik Tony Rosyid blak-blakan menyampaikan pemikirannya usai mengamati gerak-gerik Surya Paloh.
Ia menyebut pilihan Surya Paloh terkait tokoh mana yang akan didukung dan diusung sudah mulai terbaca.
Berdasarkan sejumlah pernyataan yang disampaikan Surya Paloh, Tony menilai Surya paloh akan memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon yang akan didukung.
Baca Juga: Hillary Brigitta Lasut Minta Ajudan Pribadi TNI, Reaksi Fraksinya, dan Ujung-ujungnya
"Dalam sejumlah pernyataannya, Surya Paloh ini sepertinya akan memberikan dukungannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," ujar Tony Rosyid.
Lebih lanjut Tony menyebut bahwa Surya Paloh sudah memiliki pertimbangan matang untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Seorang politisi yang cermat membaca arah politik dan seringkali membuat langkah cepat untuk menentukan pilihan," jelasnya.
Tony lantas mencontohkan ucapannya dengan Pilgub Jawa Barat beberapa waktu lalu. Pada saat itu jauh-jauh hari NasDem sudah menyampaikan dukungan kepada Ridwan Kamil.
Tony juga menyebut saat itu banyak partai lain belum menentukan arah dukungan, namun Surya Paloh dan NasDem sudah selangkah lebih maju.
Baca Juga: Disebut Tak Etis Karena Minta Ajudan TNI, Brigitta: Saya Harus Banyak Belajar
"Banyak pihak lain yang bahkan belum menentukan jadwal istikharah. NasDem malah sudah memberikan dukungan," pungkasnya.
Melansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Mochamad Thoha selak Direktur Eksekutif LANSKAP menjelaskan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto adalah yang paling tinggi di antara tokoh-tokoh lain. Sedangkan Anies Baswedan ada di urutan kedua teratas.
"Ada sebesar 23,0 persen publik yang memilihnya," ujar Thoha, dikutip Selasa (30/11/2021).
Lebih lanjut Mochamad Thoha menjelaskan bahwa masyarakat masih menaruh harapan pada sosok Prabowo Subianto yang telah berkompetisi sebanyak tiga kali dalam kontestasi kepemimpinan nasional.
"Mengingat sosok Prabowo yang telah berkompetisi tiga kali dalam kepemimpinan nasional, bisa saja menunjukkan masih besarnya harapan publik kepada Prabowo untuk dapat mewujudkan visi misi ekonomi politiknya yang tertunda tentang mewujudkan negara dan bangsa Indonesia yang demokratis, bersatu, kuat, maju, dan makmur," ujarnya.
Diposisi kedua dan ketiga didominasi oleh para kepala daerah yaitu gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Persentase elektabilitas Anies baswedan sebesar 14,1 persen, sedangkan Ganjar Pranowo dengan 13,6 persen.
"Pilihan publik yang dijatuhkan ke Anies mungkin saja disebabkan karena sosok Anies yang juga pluralis dan religius," sambung Thoha.
"Sementara Ganjar mungkin lebih dikenal sebagai sosok yang populer karena sering turun ke bawah, terutama di provinsi Jawa Tengah tempatnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah," lanjutnya.