Suara.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta telah menjadwalkan pemanggilan terhadap manajemen TransJakarta terkait kasus sopir menabrak pos polisi di dekat Pusat Grosir Cililitan (PGC) pada Kamis (2/12) kemarin. Rencananya, pemanggilan terhadap manajemen TransJakarta untuk menjelaskan soal kronologi tabrakan tersebut.
"Kami sudah agendakan jadi Senin siang kami akan panggil TransJakarta untuk menjelaskan," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz di Jakarta, Jumat (3/12/2021).
Selain TransJakarta, DPRD DKI juga akan memanggil Dinas Perhubungan DKI dan Badan Pembina BUMD.
Wakil Rakyat yang berkantor di Jalan Kebon Sirih itu meminta manajemen BUMD DKI bidang jasa transportasi tersebut untuk memperbaiki sistem internal.
Baca Juga: Transjakarta Kecelakaan Lagi, Gilbert PDIP Desak Dirut Dicopot
Bahkan, perbaikan tersebut juga menjadi salah satu rekomendasi anggota dewan saat pertemuan terakhir ketika ada kecelakaan di Cawang, Jakarta Timur, yang menewaskan dua orang, yakni sopir dan penumpang TransJakarta pada Oktober 2021.
Selain perbaikan, anggota dewan juga sebelumnya meminta agar manajemen menyediakan klinik di setiap depo TransJakarta.
"Kemudian itu juga ada dirut baru di sana, kami juga ingin dirut baru ini 'aware'-lah untuk masalah ini, karena ini menyangkut nyawa manusia," katanya.
Ia tidak ingin kecelakaan yang kembali terjadi tersebut menimbulkan persepsi buruk terhadap TransJakarta.
"Kami tidak ingin kejadian seperti ini membuat publik menilai bahwa angkutan umum ini tidak aman, kemudian juga angkutan publik ini seolah-olah pengendaranya ini ugal-ugalan, tidak ingin ada 'image' itu, jadi harus diperbaiki," katanya.
Baca Juga: Seruduk Pospol PGC hingga Hancur, Polisi Usut Unsur Kelalaian Sopir TransJakarta
Kecelakaan armada TransJakarta itu merupakan kecelakaan keempat kalinya dalam 40 hari terakhir.
Kecelakaan paling parah terjadi di Cawang, Jakarta Timur, yang menewaskan dua orang, kemudian di Gandaria, Senen dan terakhir di PGC. (Antara)