Suara.com - Dalam agenda kunjungannya ke Bali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri melakukan peninjauan ke Terminal BBM Sanggaran di Kota Denpasar, Bali pada Jumat (3/12/2021).
Peninjauan tersebut dilakukan Jokowi dilakukan usai menghadiri acara Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali di Kura-Kura Bali, Kota Denpasar.
Saat berada ada di Terminal BBM milik Pertamina itu, Jokowi menanyakan ketersediaan stok BBM.
"Bagaimana stok BBM?" ujar Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Polri Jaga Investasi di Indonesia
Supervisor Receiving, Storage and Distribution Region V Pertamina Ayu Kurniawati mengatakan kepada Jokowi, jika stok dan pengiriman BBM ke wilayah Bali aman.
"Stok kami aman saat ini," kata Ayu.
Dalam peninjauan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi menggelar kunjungan kerja di Provinsi Bali pada Kamis (2/12/2021).
Berdasarkan keterangan Biro Pers Media Informasi Sekretariat Presiden, Jokowi dan rombongan, lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca Juga: Jokowi: Efek Pandemi Larinya ke Mana-mana
Setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Jokowi meninjau sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang rencananya akan digunakan pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 nanti.
Sejumlah fasilitas tersebut antara lain Mangrove Conservation Forest, infrastruktur jalan, pedestrian, jembatan, dan sejumlah lokasi di kawasan Nusa Dua.
Sementara itu, pada malam harinya Jokowi meninjau Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park yang terletak di Uluwatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Dalam penerbangan menuju Provinsi Bali, Jokowi didampingi sejumlah pejabat, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.