Enggan Penyandang Disabilitas Jadi Korban Pemerkosaan, Alasan Risma Minta Tunarungu Bicara

Jum'at, 03 Desember 2021 | 09:43 WIB
Enggan Penyandang Disabilitas Jadi Korban Pemerkosaan, Alasan Risma Minta Tunarungu Bicara
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini. (Restu Fadilah/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan publik. Ini lantaran Risma meminta penyandang tunarungu berbicara di hadapan publik pada peringatan Hari Disabilitas Internasional pada Rabu, (1/12/2021) lalu.

Risma mengaku tak punya niatan sedikit pun untuk memaksa tunarungu berbicara. Risma hanya ingin anak itu belajar mengucapkan minimal kata tolong.

Lebih jauh Risma menjelaskan, saban waktu, dia pernah menemukan kasus penyandang tunarungu diperkosa. Karena tidak bisa berteriak, tidak ada satu pun orang yang bisa menolongnya. Mirisnya, pelaku pemerkosaan masih bisa berkeliaran bebas karena korban tak bisa menjelaskan dengan benar.

"Ini adalah cerita yang sangat terus terang sampai sekarang masih jadi pikiran saya. Saat jadi Wali Kota (Surabaya-red), ada seorang Tunarungu, dia diperkosa, dia tidak bisa teriak. Bahkan pemerkosa itu bebas karena dia (tunarungu-red) tidak bisa menjelaskan," urai Risma.

Baca Juga: Lukisan Penyandang Disabilitas Laku Rp357 Juta, Risma: 100% Uang Dikembalikan ke Seniman

Cerita lainnya adalah saat terjadi banjir di Surabaya. Saat itu, ada satu rumah yang dihuni oleh penyandang tunarungu, karena dia tidak bisa berteriak minimal minta tolong, penyandang tunarungu pun tak bisa terselamatkan hingga meninggal dunia karena tenggelam.

"Itulah PR yang hingga saat ini masih menghantui saya. Terus terang saya ingin bagaimana mereka bisa survive di kondisi apapun, minimal dia bisa minta tolong atau teriak minta tolong tolong," lirih Risma.

Risma menambahkan, tolak ukur kesuksesannya sebagai menteri adalah bukan dari sebuah penghargaan yang diberikan, melainkan ketika dia bisa melihat para penyandang disabilitas menjadi sukses.

"Menurut saya capaian saya saat menjadi menteri adalah kalau saya bisa membuat mereka (penyandang disabilitas-red) berprestasi dan kemudian mereka berkarya dan tidak bergantung pada orang lain, itu adalah keberhasilanku. Karena tidak selamanya mereka ada di tempat nyaman misalkan dengan orang tuanya, tapi mereka harus bisa survive dalam kondisi apapun," lugasnya.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, Ini 5 Pesan Penting dari WHO Tentang Disabilitas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI