Suara.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol. Gde Sugianyar Dwi Putra memastikan I Gede Ari Astina alias Jerinx tetap menjadi relawan antinarkoba. Ini menyusul stastus tersangka Jerinx.
"Sampai saat ini Jerinx dan Nora (istri Jerinx, red.) masih sebagai relawan antinarkoba BNNP Bali. Kasus hukum yang menyangkut Jerinx tidak ada hubungannya dengan penanganan atau masalah narkoba," katanya dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (2/12/2021).
Sugianyar menuturkan, selama ini Jerinx aktif membantu BNNP Bali mengkampayekan bahaya narkoba dan program rehabilitasi sesuai program BNN mengedukasi masyarakat dengan pendekatan "soft power".
Selain itu, katanya, BNNP Bali menggandeng seluruh lapisan masyarakat yang memiliki agenda antinarkoba tanpa memandang status untuk bersama berperan aktif mengatasi permasalahan narkotika, termasuk sosok Jerinx ini.
"Kami mengajak seluruh pihak mengkampanyekan antinarkoba, termasuk Jerinx yang selama ini sangat dikenal memiliki popularitas tinggi khususnya di kalangan generasi muda," katanya.
Ia menuturkan, langkah tersebut sesuai dengan Pasal 104 UU Nomor 35 Tahun 2009 yang menerangkan bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN).
Termasuk, Pasal 105 UU No. 35 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, peredaran gelap narkotika, dan prekursor narkotika”.
Selain Jerinx, BNNP Bali menggandeng tokoh masyarakat lain dengan harapan bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat seperti Jro Dalang Cenk Blonk, Ajik Krisna, Jun Bintang, Puja Astawa, Erick est, dan lainnya sehingga program BNN terkait penanganan masalah narkoba berjalan lancar.
"Mari kita hormati proses hukum Jerinx saat ini. Semoga kasus Jerinx bisa secepatnya selesai dan mendapatkan keputusan yang terbaik," ucap Sugianyar. (Antara)
Baca Juga: Kirim Surat ke Kejari Jakpus, Jerinx Ajukan Penangguhan Penahanan