India Umumkan Deteksi Kasus Varian Omicron Pertamanya, Semua Bergejala Ringan

Kamis, 02 Desember 2021 | 22:27 WIB
India Umumkan Deteksi Kasus Varian Omicron Pertamanya, Semua Bergejala Ringan
Foto sebagai ilustrasi. Kondisi Covid-19 di India. (AFP/Prakash Singh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan India mengungkapkan pada Kamis (2/12/2021), telah mendeteksi kasus pertama varian Omicron.

Menyadur Channel News Asia, Kamis (2/12/2021), kasus varian Omicron tersebut terdeteksi pada dua pasien di negara bagian Karnataka selatan.

"Semua kontak primer dan kontak sekunder dari kedua kasus telah dilacak dan sedang diuji," kata Lav Agarwal, sekretaris bersama kementerian kesehatan.

Lav Agarwal mengatakan bahwa kedua pasien tersebut menunjukkan gejala ringan.

Baca Juga: Wisatawan Nekat Masuk Sleman dan Ketahuan Positif Covid-19 Bakal Ditindak Tegas

"Semua kasus terkait Omicron ditemukan memiliki gejala ringan sejauh ini… Dalam semua kasus seperti itu di negara ini dan di seluruh dunia sejauh ini, tidak ada gejala parah yang tercatat," jelas Agarwal dikutip dari Indian Express.

Varian Omicron yang berpotensi lebih menular pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021, dan telah ditetapkan sebagai Variant of Concern.

Pemerintah India lebih memilih untuk memprioritaskan vaksinasi untuk 944 juta warganya sebelum memberikan suntikan booster. Sekitar 84 persen telah menerima dosis pertama dan sekitar 49 persen sudah mendapat dosis lengkap.

India akan memulai kembali penerbangan internasional pada 15 Desember, tetapi rencana tersebut dibatalkan setelah terdeteksinya varian Omicron.

Setelah berjuang melawan rekor lonjakan infeksi dan kematian pada bulan April dan Mei, kasus Covid-19 di India telah turun secara substansial.

Baca Juga: Hits Kesehatan: Pasien Varian Omicron Bergejala Ringan, Hingga Metode Deteksi Kemenkes

Negara itu melaporkan 9.765 kasus baru pada hari Kamis (2/12/2021), sehingga totalnya menjadi 34,61 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI