Cerita Gus Baha yang Kalau Dirinya Meninggal, Minta Santrinya Tidak Dikabari

Dany Garjito Suara.Com
Kamis, 02 Desember 2021 | 12:25 WIB
Cerita Gus Baha yang Kalau Dirinya Meninggal, Minta Santrinya Tidak Dikabari
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. [FOTO: NU Online]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gus Baha berpesan kepada anak dan istrinya dalam sebuah kalam - Kajian Islam, dia menyampaikan bahwasanya nanti kalau sudah meninggal, Gus Baha minta dipendam saja. Tak usah menunggu santri. Para santrinya tidak usah dikabari. Yuk, simak cerita selengkapnya cerita Gus Baha yang kalau meninggal minta santrinya tidak dikabari. 

Cerita Gus Baha yang kalau meninggal minta santrinya tidak dikabari dimulai dari penjelasan tentang istilah adam yang berarti tidak ada atau tidak mewujud. Gus Baha kemudian menjelaskan bahwa manusia merupakan wujud yang bisa menjadi saksi kebesaran Allah SWT dan bisa ditiadakan, alias bisa menjadi tidak berwujud.

Dengan kondisi berwujud seperti ini, kita tidak memiliki kehendak mutlak, bahkan atas dunia yang kita tinggali. Tugas kita adalah menjadi saksi kebesaran Allah SWT, mensyukuri nikmatnya, dan menjalankan perintahNYA. Bahkan menurutnya, kematian seseorang tidak dijanjikan surga atau neraka, yang ada adalah pertemuan kembali dengan Allah seperti saat kita belum mewujud menjadi manusia. 

Sehubungan dengan itu, Gus Baha pun berujar bahwa yang paling penting baginya nanti adalah pertemuan dengan Allah. Mati dalam keadaan megah yang bukan berarti diantar oleh ribuan santrinya. Malahan Gus Baha berpesan kepada anak dan istri untuk tidak usah ngabari para santrinya, dia ingin meninggal dalam keadaan megah yang artinya sunyi, agar perjalanan menjumpai Allah SWT berjalan tenang. 

Baca Juga: Uang Kas Masjid Haram untuk Pengajian? Ini Kata Gus Baha

"Istri saya kasih tahu, 'Jika saya mati langsung dikubur saja, nggak usah mengabari santriku'," kata Gus Baha dalam bahasa Jawa.

Sang istri pun menjawab,"Anda ini lho, kan santrinya banyak."

Gus Baha pun menjawab pertanyaan istrinya dengan santai.

"Ya nggak usah dikasih tahu, nanti juga kalau di bulan-bulan berikutnya pengajiannya libur terus, santri juga bakalan tahu sendiri," kata Gus Baha.

"Orang yang tahu hakiki itu tahu, wujud yang sekarang itu wujud yang khaliq, wujud yang rusak karena untuk mempertahankan sendiri wujudnya tidak bisa. Oleh karena itu para ulama itu berkata tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujud Allah," terang Gus Baha melanjutkan dakwahnya. 

Baca Juga: Nasihat Gus Baha untuk Perempuan

Hal tersebut dilakukan agar harapannya para santri tidak bersedih secara berlebihan. Agar segala sesuatunya berjalan biasa saja. 

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI