Muncul Varian Omicron di Afrika Selatan, Presiden Cyril Ramaphosa Minta Dukungan Dunia

Rabu, 01 Desember 2021 | 17:28 WIB
Muncul Varian Omicron di Afrika Selatan, Presiden Cyril Ramaphosa Minta Dukungan Dunia
Presiden Republik Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Afrika Selatan mengatakan bahwa munculnya varian Omicron menunjukkan bahwa ketidaksetaraan vaksin harus diperbaiki dan perlu dukungan lebih dari global.

"Munculnya varian Omicron harus menjadi peringatan bagi dunia bahwa ketidaksetaraan vaksin tidak dapat dibiarkan berlanjut," ujar Presiden Cyril Ramaphosa dalam pidatonya, disadur dari Anadolu Agency.

"Kami telah mengatakan bahwa ketidaksetaraan vaksin tidak hanya merenggut nyawa dan mata pencaharian di negara-negara yang ditolak aksesnya, tetapi juga mengancam upaya global untuk mengatasi pandemi," kata Ramaphosa.

Cyril Ramaphosa mengatakan dunia akan menghadapi lebih banyak varian Covid-19 hingga semua orang mendapat vaksin.

Baca Juga: Wagub DKI Anggap PPKM Level 2 Jakarta Upaya Cegah Penularan Omicron

Mengenai langkah beberapa negara yang membatasi perjalanan ke dan dari Afrika selatan, Ramaphosa mengatakan bahwa negara kaya harus memberikan bantuan.

"Daripada melarang perjalanan, negara-negara kaya di dunia perlu mendukung upaya negara berkembang untuk mengakses dan memproduksi vaksin yang cukup untuk rakyat mereka," sambungnya.

"Satu-satunya hal yang akan dilakukan larangan bepergian adalah akan lebih merusak ekonomi negara-negara yang terkena dampak dan melemahkan kemampuan mereka untuk menanggapi, dan pulih dari pandemi," tambahnya.

Cyril Ramaphosa mengatakan pembatasan tersebut justru akan mendiskriminasi secara tidak adil terhadap negara di Afrika selatan.

"Larangan perjalanan tidak diinformasikan oleh sains, juga tidak akan efektif dalam mencegah penyebaran varian ini," sambungnya.

Baca Juga: Waspada Varian Omicron, Kadinkes Tangsel: Penularan 5 Kali Lebih Cepat

Dia juga meminta negara-negara yang melarang perjalanan ke negara-negara di Afrika untuk segera membalikkan keputusannya sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut.

Ilmuwan Afrika Selatan mengumumkan minggu lalu bahwa mereka telah menemukan varian Omicron, yang memiliki mutasi yang dapat membawa risiko infeksi ulang.

Varian yang sama juga terdeteksi di Botswana serta Hong Kong dan pertama kali terlihat pada 12-22 November sebelum diumumkan pada Kamis (25/11/2021).

Pada hari Jumat (26/11/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan strain itu sebagai varian yang menjadi perhatian dan menamakannya Omicron.

Beberapa negara di seluruh dunia kini telah melarang penerbangan dari lebih dari setengah lusin negara Afrika selatan termasuk Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Lesotho, dan Eswatini karena kekhawatiran akan varian baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI