Suara.com - Akun instagram resmi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendapatkan kecaman publik karena dinilai disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Kecaman terseeut bermula dari unggahan instagram @dpdri yang menampilkan foto ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama pihak Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS).
Pada akun lembaga pemerintah tersebut secara terang-terangan menyatakan bahwa La Nyalla mendapat dukungan menjadi calon presiden.
"Dipinang jadi ketua dewan pengawas, ABPEDNAS dukung Lanyalla jadi presiden," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Viral, Jepitan Rambut Unik Bikin Netizen Ogah Pakai, Takut Dikira Beneran
Pada unggahan tersebut trlihat LaNyalla foto bersama lima anggota ABPEDNAS sambil berpose membentuk huruf L.
"AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, kembali mendapat dukungan untuk menjadi Presiden pada Pemilu 2024. Kali ini, dukungan disampaikan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS)," tulis akun @dpdri.
"Dukungan diungkapkan dalam audiensi yang berlangsung di Rumah Dinas Ketua DPD RI di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021)," imbuhnya.
Akun publik tersebut menyatakan bahwa Deden Samsuddin selaku ketua umum ABPEDNAS telah mengenal baik LaNyalla sehingga mendukung Ketua DPD RI itu maju di kontestasi Pilpres 2021.
"Kami sudah paham siapa figur Ketua DPD RI. Kami merasa seirama dengan Pak LaNyalla. Kami juga mendukung Bapak untuk tampil dalam kontestasi Pilpres tahun 2024," kata Deden seperti yang dikutip dari akun Instagram @dpdri.
Baca Juga: Motret Nenek-Nenek Tetangga, Hasil Fotonya Malah Bikin Warganet Terharu
Unggahan tersebut tentu mendapatkan kecaman publik. Sebab akun milik pemerintah malah dianggap disalahgunakan.
"Kampanye [bukan] pakai akun Parpol, kampanye pakai akun lembaga negara," tulis waranet.
"Akun pemerintah kayak gini kok udah enggak ada kredibilitasnya," tambah warganet lain.
"Sekelas akun lembaga negara postingnya begini? udah isinya kampanye, desainya enggak enak dipandang lagi," imbuh warganet lain.
"Woy, ini akun Lembaga negara kok isinya seolah-olah kampanye presiden," timpal warganet lain.
"Ini akun lembaga negara atau parpol ya?" komentar warganet.
Akun @dpdri yang biasanyapostingannya dikomentari belasan warganet, melalui postingan tersebut ribuan warganet melayangkan komentar.
Profil La Nyalla
La Nyalla Mahmud Mattalitti sendiri lahir 10 Mei 1959. Ia merupakan seorang pengusaha yang saat ini menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).
Ia didapuk sebagai Ktua DPD RI sejak 2019 lalu.
Sebelumnya La Nyalla sempat menjabat jadi wakil PSSI pada tahun 2013 hingga 2015. Kemudian menjadi ketua umum PSSI pada tahun 2015 hingga 2016.
Kontroversi
La Nyalla menjadi pejabat publik yang tak luput dari kontroversi. Saat ia menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, PSSI sendiri mendapatkan sanksi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu, yakni Imam Nahrowi terkait kebijakan PSSI.
Kebijakan tersebut adalah hasil rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tak meloloskan Arema Malang dan Persebaya ke Liga.
Saat konflik tersebut masih berlangsung La Nyala ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penggunaan dana hibah pada Kadin Jawa Timur untuk pembelian IPO (initial Pulic Offring) Bank Jatim. Penetapan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur itu berlangsung pada 16 maret 2016.
Pada April 2016 La Nyalla mengajukan dinyatakan menang dalam praperadilan. Namun sehari setelahnya, ia kembali dinyakan sebagai tersangka kasus Tindak Pidana Penucian Uang (TPPU).
La Nyala mengajukan praperadilan lagi dan pada Mei, status tersangkanya dicabut. Namun seminggu kemudian (30/5/2016) ia kembali dinyakan tersangka kasus hibah dan TPPU oleh Kejaksaan jawa Timur.
Dalam kasus ini, jaksa penuntut umum menuntunya penajara enam tahun, namun pengadilan menyatakan bebas pada Desember 2017.
Tak sampai di situ, La Nyalla sempat terlibat menjadi penyebar berita bohong atau Hoax tentang Joko Widodo saat masih menjadi anggota timses Prabowo-Hatta di 2014.
Fitnah La Nyalla pada Jokowi adalah menudn Jokowi sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), beragama kristen, dan keturunan China.