Pemerintah Australia Keluarkan Aturan untuk Memerangi SMS Penipuan

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 01 Desember 2021 | 11:00 WIB
Pemerintah Australia Keluarkan Aturan untuk Memerangi SMS Penipuan
Ilustrasi SMS. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan telekomunikasi di Australia akan menghentikan pengiriman SMS penipuan sebelum pesan-pesan tersebut dikirimkan, menyusul perubahan peraturan oleh pemerintah

Dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan pengiriman SMS penipuan, hal yang digambarkan sebagai "gelombang tsunami" di Australia.

Badan perlindungan konsumen Australia (ACCC) mendapatkan puluhan ribu pengaduan dari warga yang mengatakan merekajadi korban penipuan.

Untuk tahun ini saja diperkirakan warga Australia sudah menderita kerugian sekitar Rp870 miliar.

Baca Juga: Anggota DPRD Batam M Mustofa Dituduh Kirim SMS Batalkan Demo Buruh, Sebut Nama Rudi

Sebelumnya, Pemerintah Australia sudah berhasil menghentikan sekitar 200 juta kali panggilan telepon yang seolah-olah berasal dari institusi pemerintah.

Sekarang Pemerintah Australiajuga mengubah peraturan untuk menghentikan pengiriman SMS penipuan.

"Sebagai langkah lanjutan untuk mengatasi masalah pengiriman SMS penipuan, apa yang akan kami lakukan adalah memastikan perusahaan telekomunikasi memiliki kontrolmenggunakan teknologi mereka untuk mengidentifikasi dan memblokir semua SMS sebelum konsumen menyadarinya," kata Menteri Telekomunikasi Australia Paul Fletcher.

"Yang kita hadapi adalah organisasi kriminal yang kebanyakan berbasis di luar negeri, yang mengirimkan SMSdan panggilan telepon."

"

"Mereka menggunakan teknologi. Kita juga harus menggunakan teknologi untuk memerangi apa yang mereka lakukan."

Baca Juga: Cara Cek Pajak Kendaraan Motor dan Mobil Terbaru Lewat Website, Apps Pajak Online dan SMS

"

Andy Penn, Direktur Eksekutif Telstra, yakniperusahaan telekomunikasi terbesar di Australia, mengatakan teknologi yang digunakan termasuk algoritma dan kecerdasan buatan (AI).

"Kami sudah memblokir ratusan ribu SMS," katanya

"Inisiatif terbaru ini memungkinkan kami untuk mendapatkan data lebih banyak, dan akses yang lebih baikke data yang bisa kami gunakan dengan mesin algoritmadan kecerdasan buatan kamiuntuk bisa mengidentifikasi lebih baik SMS penipuan tersebut."

"Itulah yang kami lakukan."

Banyak dari SMS penipuan yang diterima oleh konsumen di Australia berisi pesan yang mengatakanada rekaman pesan suara yang belum dibuka, disertai tautan ke pesan suara tersebut.

Andy mengatakanjumlah SMS yang dikirim ke seluruh Australia sangat banyak sehinggacara penanganannya hanya bisa dilakukan lewat teknologi.

"Anda bisa bayangkan ada miliaran, atau bahkan triliunan transaksi dan SMS, atau panggilan telepon menggunakan jaringan telekomunikasi setiap tahunnya.

"Apa yang kami harus lakukan adalah menemukan SMS yang hendak menipu dan menghentikannya sebelum dikirim," katanya.

"

"Ini tidak bisa dilakukan secara manual. Kami harus menggunakan teknologi komputer. Kami harus menggunakankecerdasan buatan."

"

Partai oposisi di tingkat Federal di Canberra, Partai Buruh, baru-baru ini menyerukan kepada perusahaan telekomunikasi, bank dan industri ritel untuk mengubah cara mereka berkomunikasi dengan konsumen sehingga kiriman SMS dan atau panggilan telepon mereka bisa dibedakan dengan yang bermaksud menipu.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dariABC News.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI