Suara.com - Nabi Nuh adalah nabi besar umat muslim. Sifat Nabi Nuh layak untuk kita teladani. Nabi Muh berjuluk Ulul Azmi yang artinya memiliki kesabaran dan ketabahan yang tinggi dalam mengajak kaumnya beriman kepada Allah SWT.
Sifat merupakan salah satu dari sifat Nabi Nuh yang selalu dinasehatkan oleh para ulama kepada umat Islam. Kenapa sifat Nabi Nuh ini penting untuk dipelajari dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari?
Peristiwa Banjir Bandang
Nabi Nuh pada masanya, hidup selama 950 tahun. Riwayat hidup itu tercantumkan dalam Tafsir Ibnu Katsir . Selama masa hidup itu, Nabi Nuh menyeru kepada umatnya untuk menjauhi sikap dusta dan kembali hidup sesuai dengan hukum Allah SWT.
Baca Juga: Mukjizat Nabi Musa AS dari Membelah Laut hingga Kesaktian Tongkatnya
Akan tetapi, usaha itu tidak pernah didengar oleh umat Nabi Nuh, di kemudian hari, Nabi Nuh setelah kesabaran dan ketabahannya tak diperhatikan oleh masyarakat, Nabi Nuh meminta tolong kepada Allah. Permintaan tolong itu diwujudkan dalam banjir bandang.
Nabi Nuh dan keluarganya menjadi keluarga yang selamat dari banjir bandang karena mendengarkan Allah SWT, membuat perahu dan sampai akhirnya selamat kemudian membangun peradaban baru bersama anak-anaknya. Atas sifat Nabi Nuh yang tabah dan sabar, nama Nabi Nuh diharumkan dalam surat Ash Shaffat: 78, yang memiliki arti:
"Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian." (Ash-Shaffat: 78)
Nabi Nuh AS diutus Allah SWT untuk membimbing masyarakat yang tinggal di kawasan Sungai Eufrat dan Tigris. Masyarakat di Kawasan Sungai Eufrat dan Tigris dipimpin oleh raja zalim bernama Darmasyil, manusia pertama yang memeras arak dan meminumnya.
Dia juga manusia pertama yang bermain judi dan membuat baju dihiasi emas. Raja Darmasyil menyembah berhala yang antara lain: Wadd, Siwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr.
Baca Juga: Kisah Nabi Isa AS dan Mukjizat yang Diberikan oleh Allah SWT
Riwayat Hidup Nabi Nuh
Sebagai tambahan informasi, riwayat keluarga Nabi Nuh diketahui merupakan putra dari Lamak Bin Matyalkho Bin Idris Alaihisalam. Dalam kitab Bada'i Iz Zuhur disebutkan Nama Nabi Nuh lengkapnya adalah Abdul Ghaffar atau Yasykur.
Nama Nuh diambil dari kisah suatu ketika Nabi Nuh yang masih anak-anak melihat anjing yang memiliki empat mata dan berkata "Anjing ini sangat jelek dan menjijikkan." Setelah mengatakannya, Abdul Ghaffar menyesal sampai menangis. Akhirnya dia dijuluki Nuh karena sering menangis.
Demikian itu sifat Nabi Nuh yang dapat kita teladani lebih lanjut.
Kontributor : Mutaya Saroh