Suara.com - Saat seseorang berbuat kesalahan kepada kita, apakah kita akan mudah memaafkan atau justru memaafkan menjadi hal yang sulit untuk dilakukan? Haruskah kita jadi orang pemaaf?
Melansir tayangan di kanal YouTube Syekh Ali Jaber Official YouTube Channel yang diunggah pada 29 April 2016, begini penjelasan Syekh Ali Jaber tentang haruskah kita jadi orang pemaaf. Mari simak bersama!
Perlu diketahui, bahwa memaafkan mampu menambah kemuliaan seseorang. Mengutip buku yang berjudul “20 Sebab Kenapa Harus Memaafkan” karya DR Firanda Adirja, dijelaskan bahwa menurut Ibnu Taimiyyah, hendaknya seseorang mengetahui bahwa tidaklah seseorang membalas untuk membela jiwanya kecuali hal itu akan menimbulkan kehinaan pada dirinya.
Apabila dirinya memaafkan, maka Allah SWT akan memuliakannya, dan ini telah dikabarkan Rasulullah SAW. Beliau bersabda: "Tidaklah seseorang memaafkan kecuali Allah akan menambah kemuliaannya", (HR Muslim no 2588).
Baca Juga: Ketua DPRD Tangerang Minta Maaf ke Pemuda Pancasila, Soal Pernyataan Junimart Girsang
Redaksi lengkap hadits tersebut sebagaimana riwayat hadits Abu Hurairah berkaitan dengan tiga perkara yang di luar yang tampak. Hadits lengkapnya berbunyi: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya", (HR Muslim no 2588).
Sementara itu, Syekh Ali Jaber dalam sebuah ceramahnya menjelasakan tentang pertanyaan tentang haruskah kita jadi orang pemaaf. Dan menurut beliau, kita harus memaafkan.
"Kita diajarkan menjadi pemaaf, apalagi orang yang datang minta maaf, maafin aja", ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber menegaskan"hasbunallah wa nikmal wakil", bahwa dalam segala hal, kita serahkan semua pada Allah SWT.
"Allah yang mewakili, Allah yang selesaikan", Syekh Ali Jaber menambahkan.
Baca Juga: Minta Maaf pada Jokowi, Ketua Majelis Partai Ummat Amien Rais Jabarkan Alasannya
Allah SWT pernah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memaafkan semua orang yang berbuat salah kepadanya.
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal", (Q.S Ali Imran: 159).
Demikian jawaban Syekh Ali Jaber tentang haruskah kita jadi orang pemaaf. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita semua.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama