Suara.com - Pernahkah Anda melakukan shalat sunnah rawatib? Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunah yang mengiringi shalat fardhu.
Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat qobliyah. Sedangkan shalat sunnah rawatib yang dilakukan setelah shalat wajib disebut shalat badiyah.
Shalat sunnah rawatib berfungsi sebagai penyempurna jika terjadi kekurangan dalam shalat fardhu. Shalat fardhu sendiri hukumnya wajib bagi seorang muslim.
Shalat fardhu ini pula yang menjadi amalan pertama yang dihisab dalam Hari Perhitungan. Oleh karena itu, menunaikan shalat sunnah rawatibsebagai penyempurna ibadah, sangat dianjurkan.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat, Lengkap dengan Doa Setelah Mendirikannya
Diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat fardhu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (salat) sunah?" Jika memiliki amalan shalat sunnah, sempurnakan amalan shalat fardhu dengan amal shalat sunnahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardhu lainnya seperti (dalam kasus salat) tadi", (HR. Ibnu Majah).
Shalat sunnah rawatib dalam sehari semalam total terdiri dari 22 rakaat, yang terbagi ke dalam lima waktu shalat fardhu. Berikut ini adalah bacaan niat shalat sunnah rawatib dua rakaat berdasarkan shalat fardhu yang diiringinya.
- Sebelum Subuh
"Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala". - Sebelum Dzuhur
"Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sebelum dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala". - Sesudah Dzuhur
"Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala". - Sesudah Maghrib
"Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah maghrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala". - Sesudah Isya
"Usholli Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala".
Beberapa keutamaan shalat sunnah rawatib ini dapat diketahui, salah satunya dari riwayat Tirmizi, bahwa "Allah merahmati seseorang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum ashar".
Bahkan, dua rakaat yang dikerjakan sebelum shalat subuh atau biasa disebut shalat fajar juga lebih baik daripada dunia dan isinya. Seperti dalam riwayat Muslim dan Tirmizi, "Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan pengisinya".
Itulah penjelasan singkat tentang shalat sunnah rawatib mulai dari bacaan niat dan keutamaannya.
Baca Juga: Bukannya Sholat Subuh Berjemaah, Pasutri Asal Surabaya Ini Curi Motor di Masjid Gresik
Kontributor : Rishna Maulina Pratama