Dugaan Bisnis PCR, Novel, Ferry hingga Refly Tantang Luhut dan Erick Bersedia Diaudit

Senin, 29 November 2021 | 17:03 WIB
Dugaan Bisnis PCR, Novel, Ferry hingga Refly Tantang Luhut dan Erick Bersedia Diaudit
Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi Dan Keadilan saat jumpa pers di kawasan Cikini, Jakpus. Sejumlah tokoh yang tergabung di antaranya Novel Baswedan, Politikus Gerindra Ferry Juliantono dan Refly Harun. (Suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami menyediakan diri untuk melakukan tugas audit tersebut, kami juga akan membentuk posko-posko tersebut nanti akan bisa menerima pengaduan, juga pemberian bukti-bukti kuantasi atau dokumen yang lain yang berkaitan," ucap Ferry.

Bagi Ferry, proses audit terhadap Erick dan Luhut sangat diperlukan supaya diketahui oleh masyarakat. Maka itu, pihaknya memberikan akses seluasnya bagi mereka Luhut dan Erick Thohir. Ferry mengatakan pihaknya juga akan mengirimkan surat kepada Erick dan Luhut untuk bersedia untuk diaudit.

"Supaya masyarakat juga bisa mendapatkan kepastian dan kota juga menyampaikan kepada pak Luhut untuk segera dalam waktu yang singkat silakan pak Luhut sampaikan ke kami, kapan kami bisa segera melakukan audit terhadap perusahaan pak Luhut."

Dugaan Keterlibatan Luhut dan Erick Tohir

Sebelumnya, mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.

Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan; dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Kedua menteri ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Edy menjabarkan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.

Selain itu, PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir.

"Gunakan akal sehat. Seorang Menko Marives merangkap jabatan sebagai Koordinator PPKM. Dia pucuk pimpinan dalam hal kebijakan Covid-19 dan investasi. Lalu, seorang Menteri BUMN merangkap Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri Kesehatannya bekas Wakil Menteri BUMN. Tapi, menteri itu ternyata terafiliasi (ada kaitannya) dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia," tulis Edy,  seperti dikutip Suara.com yang telah mendapatkan izin untuk kepentingan pemberitaan.

Baca Juga: Sindir Luhut Jadi Inisiator UU Ciptaker, Rizal Ramli: Doyannya Labrak Kiri Kanan

Edy merinci, saham PT GSI dipegang oleh Yayasan Indika Untuk Indonesia (932 lembar), Yayasan Adaro Bangun Negeri (485 lembar), Yayasan Northstar Bhakti Persada (242 lembar), PT Anarya Kreasi Nusantara (242 lembar), PT Modal Ventura YCAB (242 lembar), PT Perdana Multi Kasih (242 lembar), PT Toba Bumi Energi (242 lembar), PT Toba Sejahtra (242 lembar), dan PT Kartika Bina Medikatama (100 lembar).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI