Suara.com - Isu Reshuffle kembali menyeruak baru-baru ini hingga memunculkan beberapa nama menteri yang berpotensi digantikan posisinya.
Melansir dari wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi ikut buka suara terkait isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Asrinaldi menjelaskan alasan paling tepat terkait reshuffle ialah agar tidak ada perubahan konstelasi kabinet dari partai koalisi.
"Alasan yang paling tepat terkait reshuffle ini agar tidak mengubah konstelasi kabinet dari partai koalisi tentu akan dipertimbangkan Jokowi," ujar Asrinaldi
Baca Juga: Jokowi soal Putusan MK: UU Cipta Kerja Tetap Berlaku Tanpa Ada Pasal yang Dibatalkan
Ia lantas menyoroti kinerja beberapa menteri yang dinilai mengalami penurunan sehingga layak untuk masuk ke dalam daftar reshuffle.
Salah satu menteri yang disebut Asrinaldi adalah Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
"Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah," kata Asrinaldi.
"Menteri Ketenagakerjaan (Menaker, red) Ida Fauziyah," kata Asrinaldi.
Hal itu disampaikan Asrinaldi tentu bukan tanpa alasan. Ia menyebut nama Ida Fauziyah sebagai salah satu menteri yang layak untuk direshuffle karena kinerja sang Menaker yang melemah hingga kerap kali jadi sorotan publik.
Baca Juga: KAMI Tuntut Jokowi Terbitkan Perppu Pembatalan UU Ciptaker Dan Rehabilitasi Syahganda Cs
"Ada beberapa menteri yang jadi sorotan karena kinerjanya (rendah, red), seperti Menaker," kata Asrinaldi.
Selain nama-nama menteri yang akan terkena reshuffle, muncul juga prediksi dari berbagai pihak tentang nama-nama tokoh yang akan masuk ke dalam kabinet.
Mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disebut-sebut bakal menjadi menteri baru di kabinet Presiden Jokowi.
Selain nama itu, ada pula nama-nama lain yang diprediksi akan keluar ataupun masuk kabinet Indonesia Maju.
Sosok yang disebut-sebut akan masuk ke Kabinet Indonesia Maju yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.
Nama lainnya ialah Koordinator Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasdem Prananda Surya Paloh. Ia juga diwacanakan masuk kabinet menggantikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Mengenai kabar ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung tidak membantah namun juga tak membenarkan adanya rencana reshuffle kabinet 8 Desember 2021.
"Nanti aku jawab pada saatnya," ujar Pramono kepada wartawan.