Suara.com - Fakta baru terungkap di balik kasus pengemudi mobil Mercy E300 berinisial MSD (66) melawan arus hingga menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol JORR Cakung. Terungkap bahwa pria lansia yang diduga menderita demensia itu mengemudikan mobil dengan halusinasi hendak berangkat kerja.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyebut MSD merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS).
"Jadi perasaan dia lagi mau berangkat kerja. Padahal dia sudah pensiun," kata Argo kepada wartawan, Senin (29/11/2021).
Sejak dua tahun lalu, kata Argo, pihak keluarga telah melarang MSD untuk mengemudikan mobil menyusul kondisi kesehatannya yang semakin menurun. Pada saat kejadian itu, MSD mengemudikan mobil tanpa sepengetahuan pihak keluarga.
Baca Juga: Besok Polisi Gelar Perkara Penetapan Tersangka Kasus Mercy Lawan Arus Di Tol JORR
"Yang bersangkutan ini punya pengasuh tapi pengasuhnya itu cuman Senin sampai Jumat. Sabtu dan Minggu libur. Waktu itu yang jaga adiknya. Terus adeknya keluar jadi udah nggak ada orang di rumah," tutur Argo.
Idap Demensia
Peristiwa kecelakaan beruntun ini terjadi pada Sabtu (28/11). MSD selaku pengemudi Mercy E300 melawan arus lantaran diduga menderita demensia.
"Dari informasi awal, dugaan sementara yang bersangkutan dalam kondisi demensia atau menurunnya kondisi kemampuan berpikir," ujar Argo Minggu (28/11) kemarin.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, satu orang pengemudi yang terlibat tabrakan mengalami luka ringan.
Baca Juga: Mercy Lawan Arus di Tol JORR, Polda Metro: Pengemudi Menderita Demensia
Sesaat setelah kejadian, MSD langsung dikembalikan kepada pihak keluarga. Alasannya karena kondisinya yang menderita demensia dan lanjut usia, tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan.
Kekinian penyidik telah merencanakan untuk melaksanakan gelar perkara penetapan tersangka. Gelar perkara dijadwalkan berlangsung pada Selasa (30/11/2021) besok.
"Dijadwalkan gelar perkara besok Selasa setelah ada pemeriksaan dari ahli kejiwaan/psikiater dan penegasan untuk kondisi demensianya oleh dokter," pungkas Argo.