Bongkar Penyebab Hilangnya Covid-19 di Jepang, Siti Fadilah Curigai Kejanggalan Ini

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 29 November 2021 | 12:37 WIB
Bongkar Penyebab Hilangnya Covid-19 di Jepang, Siti Fadilah Curigai Kejanggalan Ini
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. [YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari baru-baru ini membongkar hasil penelitian yang mencari penyebab hilangnya kasus Covid.

Melansir dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Siti Fadilah menerangkan bahwa otoritas di Jepang langsung bertindak cepat menanggapi hilangnya kasus Covid-19. Mereka disebut telah melakukan penelitian terkait hal itu.

Hasilnya, hilangnya kasus Covid-19 karena virus yang bermutasi berkali-kali hingga akhirnya tak bisa bertahan.

"Di Jepang dalam penelitiannya, ada seorang professor yang bilang varian covid terjadi error mutasi. Timbul suatu protein yang akhirnya menghentikan mutasi. Itu karena mereka terlalu sering mengalami mutasi sehingga menjadi tak bisa bertahan," ungkap Siti Fadilah dikutip dari wawancaranya dengan salah satu stasiun tv.

Baca Juga: Wanti-wanti Pemerintah soal Varian Baru Omicron, Cak Imin: Jangan Anggap Enteng!

Siti fadilah juga menyoroti cuaca sebagai penyebab menurunnya kasus Covid-19 di berbagai negara. Ia membandingkan kondisi cuaca di Eropa dan Jepang.

Di Eropa mengapa yang saat ini sedang terjadi gelombang ketiga, dimungkinkan karena cuaca dingin yang melanda. Berbeda dengan di Jepang yang sudah tak lagi memasuki musim dingin.

"Kalau di RI kita tak tahu karena apa, apakah karena PPKM. Namun bisa dipastikan bukan karena vaksin, karena di Eropa vaksinnya tinggi," ujar Siti fadilah.

Ilustrasi Covid-19. (Pixabay/geralt)
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay/geralt)

Lebih lanjut, Siti Fadilah menyoroti keanehan terkait menghilangnya Covid-19 secara tiba-tiba.

Ia menilai jika benar-benar terjadi pandemi, dan bukan merupakan hasil rekayasa, maka hilangnya kasus akan terjadi secara gradual atau berangsur sedikit demi sedikit, bukan tiba-tiba seperti sekarang ini.

Baca Juga: Kedatangan Wisman Diperketat, Gubernur Bali Wayan Koster Minta Masyarakat Sabar

Terkait kemunculan gelombang ketiga di Indonesia, Siti menilai belum ada kekhawatiran ke arah sana, sebab epidemolog juga belum melihat adanya indikasi ke arah sana.

Siti Fadilah juga meminta pemerintah untuk bersikap transparan agar masyarakat percaya pada pemerintah dan bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan dan aturan lainnya.

Ia juga berharap pemerintah memiliki kesiapan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk, berdasarkan pengalaman gelombang Covid ke-2 beberapa bulan lalu.

"Jadi bukan kita meniadakan Tahun Baru dan Natal. Pemerintah harus siap hadapi outbreak, jangan lagi ada oksigen kurang, rumah sakit kurang. Itu saja yang mesti dipersiapkan. Dan mereka harus transparan," ujarnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI