Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari baru-baru ini membongkar hasil penelitian yang mencari penyebab hilangnya kasus Covid.
Melansir dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Siti Fadilah menerangkan bahwa otoritas di Jepang langsung bertindak cepat menanggapi hilangnya kasus Covid-19. Mereka disebut telah melakukan penelitian terkait hal itu.
Hasilnya, hilangnya kasus Covid-19 karena virus yang bermutasi berkali-kali hingga akhirnya tak bisa bertahan.
"Di Jepang dalam penelitiannya, ada seorang professor yang bilang varian covid terjadi error mutasi. Timbul suatu protein yang akhirnya menghentikan mutasi. Itu karena mereka terlalu sering mengalami mutasi sehingga menjadi tak bisa bertahan," ungkap Siti Fadilah dikutip dari wawancaranya dengan salah satu stasiun tv.
Siti fadilah juga menyoroti cuaca sebagai penyebab menurunnya kasus Covid-19 di berbagai negara. Ia membandingkan kondisi cuaca di Eropa dan Jepang.
Di Eropa mengapa yang saat ini sedang terjadi gelombang ketiga, dimungkinkan karena cuaca dingin yang melanda. Berbeda dengan di Jepang yang sudah tak lagi memasuki musim dingin.
"Kalau di RI kita tak tahu karena apa, apakah karena PPKM. Namun bisa dipastikan bukan karena vaksin, karena di Eropa vaksinnya tinggi," ujar Siti fadilah.

Lebih lanjut, Siti Fadilah menyoroti keanehan terkait menghilangnya Covid-19 secara tiba-tiba.
Ia menilai jika benar-benar terjadi pandemi, dan bukan merupakan hasil rekayasa, maka hilangnya kasus akan terjadi secara gradual atau berangsur sedikit demi sedikit, bukan tiba-tiba seperti sekarang ini.
Baca Juga: Wanti-wanti Pemerintah soal Varian Baru Omicron, Cak Imin: Jangan Anggap Enteng!
Terkait kemunculan gelombang ketiga di Indonesia, Siti menilai belum ada kekhawatiran ke arah sana, sebab epidemolog juga belum melihat adanya indikasi ke arah sana.