Suara.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga baru-baru ini menyampaikan kritik pedas pada Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Hal itu sebagai buntut dari pernyataan Ahok yang secara blak-blakan membongkar banyaknya kontrak di BUMN yang merugikan.
"Banyak kontrak di BUMN yang merugikan BUMN, termasuk di Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" jelas Ahok dalam kanal YouTube miliknya.
Ahok juga menyebut hal itu diperparah dengan adanya dugaan direksi yang kongkalikong dengan oknum BPK. Menurutnya, para direksi atau dirut yang melakukan hal demikian seharusnya dipecat.
"Mungkin Anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar, mungkin. Tapi, kalau saya, pasti Anda saya proses," tegas Ahok.
![Juru Bicara TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, ditemui di Jakarta, Kamis (4/4/2019). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/04/38222-arya-sinulingga.jpg)
Melansir dari wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ucapan Ahok itu membuat Kementerian BUMN kalang kabut.
Hal itu lantas memancing tanggapan dari Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Ia menilai ada kemungkinan bahwa Ahok tak mengikuti perkembangan BUMN.
Ia menyebut, sudah banyak kasus di BUMN yang dibawa ke ranah hukum.
"Makanya kami agak bingung Pak Ahok ini mungkin tidak mengikuti perkembangan di BUMN ya. Seperti kasus-kasus lah misalnya, berapa banyak itu direksi kami laporkan, direksi Asabari kami laporkan, direksi Jiwasraya kami laporkan," tegas Arya Sinulingga kepada media, Minggu (28/11).
Baca Juga: Ahok: PT Pertamina Geothermal Energy Manfaatkan Energi Panas Bumi
Lebih lanjut, Arya menyentil Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) tapi bertindak seperti Direktur Utama (Dirut).