Indonesia Kembali Dapat 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

Erick Tanjung Suara.Com
Senin, 29 November 2021 | 02:30 WIB
Indonesia Kembali  Dapat 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dan AstraZeneca
Ilustrasi--Kedatangan vaksin Pfizer di Bandara Soekarno-Hatta. (foto: istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia menerima kedatangan satu juta dosis vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan AstraZeneca yang terdiri atas dua gelombang kedatangan di tanah air pada Minggu (28/11/2021).

"Kedatangan vaksin secara bertahap dan terus-menerus diperlukan untuk menjaga kestabilan stok vaksin Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan persnya.

Menurut Nadia, kedatangan vaksin Pfizer tahap ke-136 berjumlah 334.620 dosis, sementara AstraZeneca untuk tahap ke-137 berjumlah 705.600 dosis.

Untuk vaksin Pfizer, kata dia, dikirim langsung ke sejumlah fasilitas penyimpanan vaksin milik dinas kesehatan, di antaranya Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, NTB, NTT, dan Sulawesi Utara.

"Estimasi kedatangan pada hari Selasa (30/11) dan Dinkes Sumatera Selatan dengan estimasi kedatangan pada hari Senin (29/11). Adapun untuk vaksin AstraZeneca dikirim ke gudang PT Bio Farma di Bandung," ujarnya.

Nadia mengatakan bahwa pemerintah saat ini fokus pada target dua dosis vaksin untuk seluruh target sasaran vaksinasi yang berjumlah sekitar 208 juta jiwa penduduk di Indonesia.

Menurut dia, perluasan dan percepatan program vaksinasi terus dilakukan di sejumlah daerah dengan melibatkan seluruh elemen.

"Pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk makin menggencarkan program vaksinasi," katanya.

Nadia mengimbau masyarakat tidak perlu ragu dengan vaksin yang ada. Masyarakat juga diminta tidak pilih-pilih merek vaksin.

Baca Juga: Indonesia Terima 1.772.080 Dosis Vaksin AstraZeneca, Didistribusikan ke Jateng dan Jatim

"Gunakan vaksin yang tersedia terlebih dahulu saat ini," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI