Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya melibatkan semua pihak, khususnya kaum muda dalam pengelolaan lingkungan melalui Program Kaum Muda Bergerak Pulihkan Lingkungan. Program tersebut merupakan wadah bagi kaum muda untuk mengambil peran dan berpartisipasi secara aktif dalam pemulihan lingkungan.
Hal ini terkait dengan urgensi penyelesaian persoalan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia dan dunia saat ini, yang dinilai semakin tinggi, sehingga dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak dalam penyelesaiannya. Untuk itu,
“KLHK secara sungguh-sungguh melibatkan semua pihak dalam mendorong pemulihan dan perlindungan lingkungan hidup Indonesia, salah satu kelompok yang sangat potensial dilibatkan adalah kaum muda. Oleh karena itu, KLHK melibatkan Green Leadership Indonesia dan seluruh insan muda untuk mengambil peran di dalam Program Kaum Muda Bergerak Pulihkan Lingkungan Hidup Indonesia,” ujar Bambang Supriyanto, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK, dalam media briefing, Jakarta, Sabtu (27/11/2021).
Green Leadership Indonesia merupakan program yang diinisiasi oleh Institut Hijau Indonesia, dan didukung oleh Walhi, KNTI dan HUMA. Program ini memfasilitasi anak muda agar memiliki perspektif keadilan sosial dan lingkungan hidup serta keberpihakan kepada lingkungan.
Baca Juga: Wamen LHK: Tahun 2023 Penetapan Kawasan Hutan Harus Selesai 100%
Tujuan dari kegiatan ini, antara lain memberi ruang bagi kaum muda untuk berbagi inovasi dan kreatifitas dalam pelestarian dan penyelamatan lingkungan hidup; aksi kaum muda dalam menularkan semangat memuulihkan Indonesia pada publik; membuka peluang bagi kaum muda untuk membangun jejaring pejuang penyelamatan lingkungan hidup; serta membuka ruang-ruang dialog antara kaum muda dengan pengambil kebijakan lingkungan hidup dan kehutanan.
“Strategi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melibatkan kaum muda dalam program pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup Indonesia adalah tindakan yang strategis. Masa depan Indonesia ada pada kaum muda. Kami mendorong KLHK untuk terus memberi ruang bagi kaum muda untuk berpartisipasi aktif dalam perumusan kebijakan pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup Indonesia,” ujar Chalid Muhammad, Ketua Institut Hijau Indonesia.
Menurut Chalid, dalam tahapan berikutnya pada program ini, diharapkan KLHK melibatkan kaum muda di dalam proses-proses pembuatan kebijakan yang berkaitan langsung dengan kaum muda.
“Saat ini adalah start yang baik yang patut diapresiasi dan berharap di masa yang akan datang proses lahirnya kebijakan dan implementasi kebijakan membuka ruang bagi kaum muda, sehingga KLHK dapat menjadi kementerian yang inklusif dan mengajak semua stakeholder terlibat,” ujar Chalid.
Rangkaian kegiatan dalam program ini terdiri dari dialog kaum muda dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajaran, aksi kaum muda menanam bibit pohon, festival berwarna dan berirama, bersih pantai, sungai dan gunung di beberapa daerah, literasi hijau, perempuan dan alam, kaum muda dan konservasi, green games, pemberian penghargaan Adiwiyata dan Gender, serta wisuda Green Leadership Indonesia angkatan pertama dan Gender Champion 2021.
Baca Juga: Penambangan Emas Tanpa Izin di Kalbar Hanya Bisa Dihentikan atas Perintah Presiden
Program green leadership Indonesia telah dimulai sejak Mei 2021 dan program ini dilaksanakan selama 6 bulan. Pada periode pertama program ini telah diikuti 245 peserta dari berbagai profesi di seluruh Indonesia.
Rozy Brilian Sodik, Program Officer Green Leadership Indonesia, menyampaikan penting bagi anak muda untuk mengambil peran atau mengambil inisiatif berpartisipasi secara aktif dalam program ‘Kaum Muda Bergerak Pulihkan Lingkungan Hidup’.
“Green Leadership Indonesia merupakan program pendidikan kepemimpinan terhadap anak muda di Indonesia yang fokus menciptakan perspektif keadilan sosial dan ekologi, sehingga dapat melahirkan calon pemimpin yang berasal dari beragam latar belakang agar semua segmen dalam masyarakat memiliki calon pemimpin yang punya perspektif green dan keberpihakan nyata bagi penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup,” ujar Rozy.
Salah satu peserta green ladership periode pertama, sekaligus seorang seniman, Ratu Rina Bachtiar, mengungkapkan, dengan program ini, ia mendapatkan berbagai ilmu tentang bagaimana mempertahankan lingkungan dan dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan kesenian yang dilakukannya dengan berperspektif lingkungan.
“Semoga program ini bisa terus berjalan, agar anak muda dapat terus berkreasi dan kreativitasnya terus berjalan untuk kualitas lingkungan hidup yang lebih baik,” pungkas Ratu.