Selama bertahun-tahun dia dikenal dengan nama "Scholzomat," plesetan dari kata "Scholz" dan "Automat," atau mesin, karena cara dia berbicara yang sangat teknokratis.
Olaf Scholz pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal SPD, menteri tenaga kerja federal, menteri dalam negeri di negara bagian Hamburg dan walikota Hamburg, sebelum menjadi menteri keuangan pada 2018 di bawah kanselir Angela Merkel.
Dia kemudian juga menjabat sebagai wakil kanselir. Cukup mengejutkan ketika dia ditetapkan sebagai kandidat utama SPD, karena sebelumnya dia kalah dalam pemilihan Ketua SPD.
Namun Olaf Scholz menekankan bahwa dia dan para pemimpin partai selalu "bekerja sama dengan erat dan harmonis".
"Kami sebenarnya mulai bekerja sama erat satu sama lain setelah pemilihan ketua SPD, dan rasa saling percaya yang sangat dekat tumbuh dari situ, sehingga pada titik tertentu saya merasa mereka (Ketua SPD) akan melamar saya," kata Olaf Scholz mengomentari penetapan dirinya sebagai kandidat utama.
Situasi itu adalah salah satu contoh, bagaimana Olaf Scholz menghadapi krisis dan pukulan politik: dia bangkit lagi, tidak mempedulikan suara-suara skeptis yang meragukan kemampuan dan posisi üpolitiknya.
Dia tampaknya punya rasa percaya diri yang sulit tergoyahkan. Selama beberapa dekade karir politiknya dia telah mengalami banyak pukulan, tetapi tidak ada yang membuatnya keluar dari politik atau meninggalkan partainya.
Pekerja keras yang introvert
Selama pandemi COVID-19, Olaf Scholz, sebagai menteri keuangan, mengucurkan miliaran euro untuk program bantuan sosial.
Baca Juga: Menang Pemilu, Angela Merkel Beri Ucapan Selamat Kepada Olaf Scholz
Sejak awal pandemi, mottonya adalah bahwa Jerman mampu mengatasi krisis ini secara finansial.