Suara.com - Sedikitnya 52 orang tewas akibat kecelakaan di sebuah tambang batubara Siberia pada Kamis (25/11/2021) pagi waktu setempat.
Menyadur Russian Today, diantara korban tewas tersebut ada enam pekerja penyelamat di tambang Listvyazhskaya yang terletak di wilayah Kuzbass, Siberia.
Lebih dari 260 penambang telah diselamatkan setelah terjadi ledakan, dan sedikitnya 40 dari mereka harus dilarikan di rumah sakit.
Sekitar 11 penambang dipastikan tewas tak lama setelah kecelakaan itu terjadi, sementara 35 dinyatakan hilang. Tiga dari enam pekerja juga tewas saat menyelamatkan para penambang.
Baca Juga: Penambang Ilegal Ibaratkan Maling, Kritik untuk Pemprov Kaltim: Jangan Bersembunyi
Pada Kamis (25/11/2021), kantor berita RIA Novosti melaporkan bahwa semua orang yang hilang diduga tewas. Namun, dugaan tersebut belum secara resmi dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Kecelakaan maut itu terjadi ketika dinihari. Tambang itu dipenuhi asap tebal setelah adanya laporan ledakan di salah satu lubang ventilasinya.
"Kemungkinan besar, itu adalah ledakan metana, dipicu oleh percikan di suatu tempat, yang menyebabkan ledakan dan gelombang kejut. Itu melukai orang-orang yang tidak bisa keluar," kata wakil jaksa agung Rusia, Dmitri Demeshin.
Komite investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas kecelakaan itu. Direktur tambang, wakil pertama, dan juga manajer telah ditahan.
Presiden Vladimir Putin menyatakan belasungkawa kepada keluarga para penambang yang tewas, dan menyebutnya sebagai tragedi besar.
Baca Juga: Oleng di Jalan Solo-Jogja karena Mengantuk, Pengendara Sepeda Motor Patah Tulang
"Saya telah berbicara dengan Gubernur Wilayah Kemerovo [Sergei Tsivilev] dan kepala layanan penyelamatan,” katanya dalam pertemuan dengan timpalan Serbia Aleksandar Vucic.
"Mereka melakukan segalanya dengan kekuatan mereka tetapi, sayangnya, situasinya tidak membaik, dan mereka sekarang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. Keputusan yang diperlukan sedang diambil. Kami berharap sebanyak mungkin nyawa terselamatkan," tambahnya.
Wilayah penghasil batu bara Kemerovo, kira-kira 3.500 km timur Moskow, telah mengalami kecelakaan pertambangan fatal selama bertahun-tahun.
Tambang Listvyazhnaya adalah bagian dari SDS-Holding, yang dimiliki oleh perusahaan swasta Siberian Business Union. Tidak ada komentar langsung dari pemilik.