Suara.com - Seorang suami di India rela membangun replika Taj Mahal hingga menghabiskan biaya Rp 2,8 miliar untuk istrinya beribadah.
Menyadur Gulf News Sabtu (26/11/2021), Anand Prakash Chouksey rela membangun replika Taj Mahal demi menyenangkan hati sang istri.
Taj Mahal, atau juga dikenal Monumen untuk Cinta, yang asli dibangun atas perintah kaisar Mughal Shah Jahan, untuk makam istri tercintanya yakni Mumtaz, pada abad ke-17.
"Satu-satunya permintaan istri saya adalah ruang meditasi. Dia seorang wanita spiritual," kata pengusaha berusia 52 tahun itu kepada AFP.
Baca Juga: Nagita Slavina Melahirkan Anak Kedua, Istri Bupati Kendal Sampaikan Doa Mengharukan
"Dia mengatakan kubah menciptakan lingkungan yang berbeda dan ada banyak energi positif," sambungnya, ketika mengungkapkan alasan membangun replika Taj Mahal tersebut.
Taj Mahal yang asli berada di kota Agra, sedangkan replika yang dibangun oleh Chouksey berjarak 800 kilometer dari kota Burhanpur.
Namun, Burhanpur adalah tempat di mana Mumtaz meninggal saat melahirkan anaknya yang ke-14 pada Juni 1632, setelah menemani Shah Jahan untuk mengatasi pemberontakan.
Jenazah Mumtaz bahkan awalnya dikuburkan di kota tersebut, dan menurut penduduk setempat, Shah Jahan pada awalnya ingin membangun Taj Mahal di tepi sungai Tapti.
"Struktur tanah saat itu tidak cocok untuk membangun Taj di sini, jadi diputuskan untuk dibangun di Agra," jelas Chouksey.
Baca Juga: Perusahaan Asal India Kelola Bandara Kualanamu: Tidak Ada Penjualan Aset
Kota ini masih menjadi rumah bagi sisa-sisa istana tempat para bangsawan tinggal, termasuk hammam atau pemandian yang dibangun oleh Shah Jahan.
Chouksey menghabiskan waktu hingga tiga tahun untuk membangun replika Taj Mahal tersebut, dan menelan biaya hingga 15 juta rupee (Rp 2,6 miliar).
"Kami menggunakan marmer dari Makrana untuk membangun rumah, yang sama dengan yang digunakan untuk membangun Taj Mahal," ungkap Chouksey.
Chouksey berencana memasang bendera India di atas kubah utama dan menambahkan simbol dari agama paling populer di India.
"Kami ingin menyampaikan pesan perdamaian dan kerukunan umat beragama. Ada banyak kebencian di sekitar. Cinta memecahkan semua masalah dalam hidup dan Taj Mahal adalah simbolnya," pungkasnya.