Para Ilmuwan Mendeteksi Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan

Jum'at, 26 November 2021 | 13:52 WIB
Para Ilmuwan Mendeteksi Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Christina Pagel, Direktur Unit Riset Operasional Klinis di University College London (UCL) dan pakar terkemuka Inggris tentang COVID-19, menyebut varian baru itu "sangat mengkhawatirkan."

Para ilmuwan mengatakan anak muda lebih mudah tertular dan menyebarkan varian baru ini.

Setelah beberapa minggu baru bisa dilihat seberapa parah dampak varian tersebut. Varian baru ini sudah ditemukan di provinsi terpadat di Afrika Selatan, seperti Gauteng, Johannesburg, dan Pretoria.

Francois Balloux, Direktur Institut Genetika UCL pada Science Media Center, mengatakan varian tersebut bisa ditemukan di bagian lain Afrika.

"Untuk saat ini harus dipantau dan dianalisis secara ketat, tidak ada alasan untuk terlalu khawatir, kecuali jika frekuensinya mulai meningkat dalam waktu dekat," kata Balloux.

Para ilmuwan meyakini hingga 90% kasus baru di Provinsi Gauteng sebagai varian B.1.1.529.

Afrika Selatan Mendesak pertemuan dengan WHO Afrika Selatan telah menyampaikan temuan varian baru pada WHO dan mendesak untuk melakukan pertemuan pada Jumat (26/11).

Peneliti dari Network for Genomic Surveillance di Afrika Selatan mengatakan tes PCR saat ini mampu mendeteksi varian tersebut, yang sudah ditemukan di Botswana dan Hong Kong terhadap orang yang melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.

Afrika Selatan adalah negara pertama yang mendeteksi varian beta tahun lalu, satu dari hanya empat yang diberi label "varian yang menjadi perhatian" oleh WHO atas bukti bahwa varian tertentu lebih menular dan vaksin kurang efektif melawannya.

Baca Juga: Muncul Virus corona Varian B.1.1.519, Benarkah Lebih Berbahaya?

Ragu untuk divaksin Afrika Selatan mencatat jumlah kasus tertinggi sejak awal pandemi, yakni 2,95 juta, dimana 89.657 kasus di antaranya berakibat fatal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI