Suara.com - Menteri Kesehatan Afrika Selatan mengatakan varian virus corona baru B.1.1.529 menjadi “perhatian serius”. Dikatakan para ilmuwan, varian menyebar cepat di kalangan anak muda dan bisa menjadi penyebab lonjakan kasus.
Ilmuwan Afrika Selatan mendeteksi varian virus COVID-19 baru yang menjadi "ancaman besar" bagi upaya untuk menghilangkan virus tersebut. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Joe Phaahla, dalam konferensi persnya, Kamis (25/11).
Phaahla mengatakan varian baru yang disebut B.1.1.529, menjadi penyebab peningkatan "eksponensial" kasus COVID-19 yang dilaporkan di Afrika Selatan.
"Varian ini perlu menjadi perhatian serius, karena mendorong lonjakan angka kasus," kata Phaahla.
Ahli virologi telah mendeteksi hampir 100 kasus terkait dengan varian baru di negara tersebut.
Pekan lalu, Afrika Selatan mencatat sekitar 200 infeksi virus corona baru yang dikonfirmasi setiap harinya, kemudian kasus baru harian meningkat menjadi lebih dari 1.200 kasus pada hari Rabu (24/11) dan naik menjadi 2.465 kasus pada hari Kamis (25/11).
Apa itu varian baru B.1.1.529?
Para ilmuwan memperingatkan, varian baru B.1.1.529 memiliki kemampuan lebih cepat bermutasi sehingga dapat menghindari respons imun tubuh dan membuatnya lebih mudah menular.
"Meskipun datanya terbatas, para ahli kami sudah bekerja keras dengan semua sistem pengawasan yang ada untuk memahami varian baru dan apa implikasi potensialnya," kata Adrian Puren, Penjabat Direktur Eksekutif Institut Nasional untuk Penyakit Menular, Afrika Selatan.
Baca Juga: Muncul Virus corona Varian B.1.1.519, Benarkah Lebih Berbahaya?
Sementara varian delta memiliki dua mutasi dan varian beta memiliki tiga, sedangkan varian B.1.1.529 memiliki setidaknya 32 mutasi spike protein.