12 Tahun Hidup Tanpa Air Bersih, Warga Rusunami City Garden Cengkareng Mengadu ke Anies

Jum'at, 26 November 2021 | 12:22 WIB
12 Tahun Hidup Tanpa Air Bersih, Warga Rusunami City Garden Cengkareng Mengadu ke Anies
Warga Rusunami City Garden menggelar demonstrasi di depan Balai Kota DKI soal krisis air bersih. 12 Tahun Hidup Tanpa Air Bersih, Warga Rusunami City Garden Cengkareng Mengadu ke Anies. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Rusunami City Garden, Cengkareng, Jakarta Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/11/2021). Demonstrasi itu dilakukan warga karena mereka mengaku hidup 12 tahun di rusunami tanpa mendapatkan air bersih.

Mereka yang tergabung Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rusunami City Garden (P3CG) mengadukan masalah krisis air bersih ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan harapan segera mendapatkan tindak lanjut.

Ketua P3CG, Suherman mengatakan mereka menjadi korban janji dari pengembang apartemen. Sebab saat dipasarkan PT Reka Rumanda Agung menjanjikan akses air bersih, namun hingga saat ini atau 12 tahun lamanya, hal itu tidak direalisasikan.

“Sejak awal penghunian, pihak pengembang dar PT.Reka Rumanda Agung Abadi menunjuk PT Surya Citra Perdana sebagai pengelola. Pihak pengelola menyediakan air tangki kepada warga meskipun warga meminta pemasangan layanan dari PAM segera dilakukan agar tarif lebih murah, namun urung dilakukan hingga kini,” kata Herman kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat (26/11/2021).

Baca Juga: Anies Baswedan Bentuk Panitia Formula E, Ahmad Sahroni dan Bamsoet Terlibat

Masalah akses air bersih pun mulai timbul pada 2014, pengelola mengalihkan pengadaan sumber air melalui proyek Water Treatment Plant (WTP) yang dikelola pihak ketiga.

“Air yang dikonsumsi warga berwarna keruh, sedikit berbau dan diduga menjadi penyebab beberapa warga mengalami gatal-gatal dan timbul penyakit kulit,” kata Suherman. 

Perwakilan Pemprov DKI menerima pengaduan warga Rusunami City Garden soal krisis air bersih.(Suara.com/Yaumal)
Perwakilan Pemprov DKI menerima pengaduan warga Rusunami City Garden soal krisis air bersih.(Suara.com/Yaumal)

“Hasil uji laboratorium yang dilakukan warga secara mandiri bahkan menunjukkan hasil air yang tercemar dan berbahaya untuk digunakan. Pada Oktober 2021, WTP tersebut dinyatakan melanggar hukum oleh pemerintah dan ditutup. Sejak saat itu kebutuhan air bersih warga sama sekali tidak terpenuhi,” sambungnya.

Sebabnya, mau tidak mau warga harus mengeluarkan uang lebih untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 

“Warga harus membeli secara mandiri dan membayar hingga 5 kali lipat lebih mahal dari sebelumnya karena pengelola tidak mejalankan komitmennya menyediakan air bersih pengganti,” ujar Suherman.

Baca Juga: Bamsoet: Penyelenggaraan Formula E Tunjukan Indonesia Siap Bangkit

Warga berharap dengan unjuk rasa yang mereka lakukan dan aduan yang disampaikan lewat Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Anies Baswedan segera mengambil tindakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI