Suara.com - PT Perusahaan Gas Negara TBK (PGN) memastikan sistem manajemen keselamatan di lingkungan kerja dalam industri minyak dan gas atau migas. Dalam hal ini diketahui, migas memiliki risiko besar, baik dari sisi investasi dan operasional.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan, PGN berkerja sama dengan pemerintah terutama Kementerian ESDM untuk menjaga kesalamatan migas.
"Manajemen keselamatan migas dilaksanakan agar tercipta budaya sadar risiko tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di seluruh wilayah kerja," ujar Achmad dalam keterbukaan informasi, Kamis (25/11/2021).
Achmad menuturkan, dalam menjaga keselamatan industri migas perseroan menerapkan sistem manajemen HSSE yang berkesinambungan dengan mencanangkan target kinerja zero tolerance.
Baca Juga: Dalam Ajang ADNEC Abu Dhabi, PGN Pamerkan Digitalisasi Penyaluran Gas
Adapun zero tolerance itu diantaranya, terhadap kecelakaan yang menghilangkan hari kerja, zero tolerance terhadap kegagalan operasional atau major property damage, dan zero tolerance terhadap gangguan keamanan terhadap aset.
"Pembangunan infrastruktur dilakukan secara selektif dan memegang prinsip HSSE untuk tetap mencapai zero accicent," kata Achmad.
Dalam penerapan sistem manajemen keselamatan tersebut, PGN meraih 20 penghargaan keselamatan migas dari Kementerian ESDM atas komitmen terhadap pelaksanaan tata kelola bisnis yang keberlanjutan dan pencapaian pelaksanaan kegiatan lingkungan kerja yang sehat dan selamat.
"Pencapaian ini didapat atas komitmen subholding gas dan bagian dari Pertamina untuk mengutamakan keselamatan kerja dalam menjalankan operasional dan teknis," pungkas Achmad.
Baca Juga: Masih Ada Wilayah yang Gelap, Rasio Elektrifikasi Belum Capai 100 Persen