Siti Fadilah Ungkap Kejanggalan Covid yang Tiba-Tiba Lenyap: Bukan karena Vaksin

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 25 November 2021 | 18:54 WIB
Siti Fadilah Ungkap Kejanggalan Covid yang Tiba-Tiba Lenyap: Bukan karena Vaksin
Siti Fadilah (YouTube/Karni Ilyas Club)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari mengendus adanya kejanggalan di balik lenyapnya kasus Covid-19 di Indonesia dan beberapa negara baru-baru ini.

Siti menilai hal ini sebagai sesuatu yang sungguh mengherankan. Tak hanya di Indonesia, Jepang pun mengalami hal sama. Para ahli di sana bahkan sudah melakukan penelitian terkait menghilangnya Covid-19.

"Memang demikian, kenapa kok tiba-tiba hilang. Sekarang di Jepang mereka sibuk sekali untuk meneliti apakah covid lenyap karena banyaknya melakukan mutasi atau karena teori lain," katanya dalam video yang diunggah di kanal Youtube Karni Ilyas, dikutip Suara.com, Kamis (25/11/2021).

Di Indonesia, menurunnya kasus Covid-19 secara drastis belum diteliti secara lebih mendalam. Herd imunity yang meluas dan pelaksanaan PPKM diperkirakan jadi alasan lenyapnya kasus Covid-19 di tanah air, meskipun disebutkan oleh Siti Fadilah tak didasari oleh penelitian.

Baca Juga: Dari Satu Sekolah, Empat Siswa Kena Covid-19 Selama PTM di Jogja

Ilustrasi vaksin Covid-19 [Foto: Antara]
Ilustrasi vaksin Covid-19 [Foto: Antara]

Lebih lanjut, siti Fadilah mengaku ragu apabila vaksin jadi alasan lenyapnya Covid-19. Keraguannya muncul setelah melihat meledaknya kasus Covid-19 di Eropa yang mana sekitar 80-90 persen penduduknya sudah disuntik vaksin.

Diketahui di banyak negara Eropa saat ini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 diduga sebagai gelombang ketiga.

"Kalau karena vaksin, Eropa enggak akan meledak. Jangan salah, Eropa sudah habis-habisan. Jadi kemungkinan soal vaksin sudah terjawab, covid lenyap bukan karena vaksin," katanya.

Siti Fadilah Supari lantas menyorti beberapa ramalan atau prediksi yang menyebut bahwa Indonesia akan dihantam gelombang ketiga Covid-19. Namun ia menyebut pandangan epidomolog saja belum sampai ke sana.

Ia lantas mewanit-wanti pemerintah untuk tidak gegabah menerapkan PPKM leve; 3 di akhir tahun yang ditakutkan akan memengaruhi perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Dua Dosis Suntikan Vaksin COVID-19 Tak Lagi Relevan? Ini Penjelasan Satgas COVID-19

"Ramalan orang-orang berilmu dan berpikiran sehat tentu harus berdasarkan data. Dan menurut Dr Pandu Riono, belum ada kemungkinan itu (gelombang ketiga), belum nampak," ujarnya.

Siti Fadilah curiga penerapan PPKM level 3 di akhir tahun dikaitkan dengan kepentingan tertentu. Jika itu sebagai antisipasi gelombang ketiga, maka seharusnya pemerintah sudah punya bekal cukup dari gelombang kedua beberapa waktu lalu.

"Lho kok bisa digeser-geser ke Februari, untuk apa, untuk yang mengerti tentu ini sesuatu yang aneh. Apalagi berhentinya covid karena dengan cara tak biasa. Maka jangan aneh pula kalau rakyat curiga kalau Pemerintah menerapkan itu hanya karena sesuatu kepentingan tertentu," katanya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI