Gelombang Keempat, Negara Bagian Jerman Terapkan Pembatasan Lebih Ketat

Kamis, 25 November 2021 | 12:01 WIB
Gelombang Keempat, Negara Bagian Jerman Terapkan Pembatasan Lebih Ketat
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika Jerman kembali melaporkan rekor tingkat infeksi COVID-19 dalam tujuh hari terakhir, beberapa negara bagiannya yang paling terpukul merencanakan pembatasan yang lebih ketat, antara lain menutup Pasar Natal.

Jerman pada hari Selasa (23/11) melaporkan rekor insiden infeksi virus corona selama tujuh hari ketika negara itu tengah berjuang memerangi gelombang keempat pandemi COVID-19.

Negara-negara bagian yang mengalami lonjakan kasus akan memberlakukan pembatasan yang lebih ketat dalam upaya untuk membendung penyebaran virus corona.

Badan pengendalian penyakit menular di Jerman, Robert Koch Institute (RKI) mengumumkan tingkat infeksi 399,8 per 100.000 orang selama periode tujuh hari, naik dari 386,5 yang terlihat pada hari Senin (22/11).

Baca Juga: Gelombang Keempat Covid-19 Eropa, Sehari 46 Orang Meninggal Di Italia

Jumlah infeksi baru dalam 24 jam menyentuh angka 45.326 kasus, meningkat 13.278 kasus dibandingkan hari yang sama pada minggu lalu. Jumlah kasus kematian bertambah sebanyak 309 kasus.

Rumah sakit di Jerman dilaporkan mulai kewalahan, dengan unit perawatan intensif terisi dengan cepat di seluruh negeri.

Bagian timur dan selatan mengalami lonjakan parah

Jumlah kasus juga jauh melebihi rata-rata nasional di beberapa negara bagian Jerman, terutama di timur dan selatan negara itu.

Negara bagian Sachsen mendaftarkan 969,4 kasus per 100.000 orang pada hari Selasa (23/11), diikuti oleh Thüringen dengan 685,3 dan Bayern dengan 644,9.

Baca Juga: Menko Airlangga Ketar-ketir Kasus Covid-19 di Eropa Masuk Gelombang Keempat

Ketiga negara bagian tersebut juga memiliki tingkat vaksinasi di bawah rata-rata. Sejauh ini, Jerman telah menolak seruan untuk memberlakukan vaksinasi wajib, meskipun para ahli hukum terkemuka berpendapat bahwa langkah seperti itu tidak bertentangan dengan konstitusi.

Beberapa perdana menteri negara bagian, termasuk Baden-Württemberg dan Bayern, telah menyatakan setuju untuk menerapkan wajib vaksin.

Namun, Menteri Kesehatan Federal Jens Spahn menegaskan kembali penentangannya terhadap langkah semacam itu.

Dalam wawancaranya dengan radio Deutschlandfunk pada Selasa (23/11), Spahn mengatakan bahwa vaksinasi wajib tidak akan "menyelesaikan masalah akut" Jerman dengan gelombang keempat.

Dia juga mengatakan akan sulit untuk menerapkan tindakan tersebut, dengan ancaman denda yang lebih menyulitkan orang miskin daripada orang kaya, misalnya.

Jerman menjadi salah satu negara di Eropa Barat dengan tingkat vaksinasi terendah. Sebanyak 68% populasi Jerman telah divaksinasi lengkap sejauh ini.

Mempertimbangkan pembatasan ketat Lonjakan infeksi baru-baru ini mendorong pemerintah di beberapa negara bagian Jerman untuk mempertimbangkan pembatasan yang kemungkinan besar akan berdampak pada orang-orang yang memilih untuk tidak divaksinasi COVID-19.

Negara bagian Brandenburg, yang mengelilingi Berlin, akan menerapkan kebijakan di mana sektor ritel tertentu hanya dapat diakses oleh orang-orang yang dapat membuktikan bahwa mereka telah pulih dari COVID-19 atau telah divaksinasi.

Aturan yang diberi nama 2G ini juga akan berlaku untuk semua layanan yang membutuhkan kontak fisik dekat, fasilitas olahraga, taman bermain dalam ruangan, museum, taman rekreasi, kebun binatang, dan kebun raya.

Berlin juga mengatakan pada hari Selasa (23/11) bahwa mereka akan memperluas aturan 2G untuk ritel, hotel, fasilitas pendidikan orang dewasa, sekolah mengemudi, dan olahraga.

Bisnis yang menjual barang-barang esensial seperti supermarket dan toko obat akan dikecualikan.

Thüringen dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan jam malam hingga pertengahan bulan Desember bagi orang-orang yang tidak divaksinasi dari pukul 10 malam hingga pukul 5 pagi.

Parlemen negara bagian akan memberikan suara untuk rencana ini dan tindakan lainnya pada hari Rabu (24/11).

Dengan pembatasan yang tampaknya akan semakin diperketat saat musim dingin berlangsung, semakin banyak pasar Natal telah dibatalkan atau kembali ditutup. Negara-negara bagian seperti Stuttgart, Bayern, Brandenburg, dan Sachsen telah melarang acara tersebut. rap/hp (Reuters, AFPE, dpa)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI