Kondisi Ekonomi, Jokowi: Ketidakpastian Itu Selalu Mengintip, Hati-hati!

Rabu, 24 November 2021 | 20:01 WIB
Kondisi Ekonomi, Jokowi: Ketidakpastian Itu Selalu Mengintip, Hati-hati!
Presiden Joko Widodo [Bidik layar/Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menyebut aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia sudah kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19. Namun ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ketidakpastian global yang tengah terjadi.

"Kalau kita lihat di urusan konsumsi, indeks keyakinan konsumen sudah kembali pada posisi normal kembali seperti sebelum pandemi. Kemudian juga ritel and sales index juga sudah mulai merangkak naik menguat seiring dengan pelonggaran mobilitas," kata Jokowi saat memberikan arahan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021).

Jokowi menuturkan bahwa berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, capaian pajak, bea dan cukai terpantau berjalan dengan baik. Namun, ia mengingatkan untuk tetap memperhatikan ketidakpastian global.

"Pajak sangat baik, bea dan cukai juga sangat baik, PNPB juga sudah lebih dari 100 persen, ini baik semuanya. Tumbuh 18,2 (persen) YoY (year on year) angka yang sangat besar sekali. Tapi sekali lagi, ketidakpastian itu selalu mengintip, hati-hati. Kita tetap optimistis tapi tetap harus hati-hati," tuturnya.

Baca Juga: Terima Kunjungan Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan Lima Poin Ini

Selanjutnya, Jokowi mengatakan bahwa purchasing manager index (PMI) juga sudah menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

"Manufaktur, pabrik, industri pasti akan berproduksi karena dilihat ada demand. Inilah angka yang sangat tinggi sekali 57,2 persen. Pabrik, industri, perusahaan melihat bahwa ada sebuah prospek permintaan," ucap Jokowi.

Di samping itu, Jokowi mengapresiasi jajaran pemerintah dalam ranah keuangan atas kerja samanya dalam menghadapi permasalahan selama masa pandemi. Menurutnya, permasalahan tersebut membutuhkan kehati-hatian karena sulit untuk dikalkulasi.

"Kita patut berterima kasih jajaran Bank Indonesia, jajaran pemerintah utamanya di Kementerian Keuangan dengan OJK, LPS komunikasinya sangat baik, sangat baik. Bisa saling mengisi pada masalah kecil saja langsung ketemu,” ucapnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Sektor Pariwisata Rugi Puluhan Triliun, Apa Solusi Pemerintah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI