Sebut Dirinya Anak Tuhan, Pria Ini Paksa Gadis Berhubungan Seks Atas Nama Agama

Rabu, 24 November 2021 | 17:54 WIB
Sebut Dirinya Anak Tuhan, Pria Ini Paksa Gadis Berhubungan Seks Atas Nama Agama
Ilustrasi gereja. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemimpin gereja besar yang berbasis di Filipina didakwa atas perdagangan seks dengan beberapa pejabat tinggi yang didukung oleh dana pendonor AS.

 Apollo Carreon Quiboloy berjulukan 'Anak Tuhan' ini adalah pemimpin dan pendiri Kerajaan Yesus Kristus (KOJC), gereja The Name Above Every Name yang cukup besar di Filipina.

Bersama dengan beberapa administratornya yang berbasis di Los Angeles, ia berkonspirasi untuk terlibat dalam perdagangan seks dengan kekerasan, penipuan, dan paksaan dan perdagangan seks anak.

Dakwaan pengganti yang dibuka pada hari Kamis menuduh Quiboloy dan dua administrator lainnya merekrut perempuan dari usia 12 hingga 25 tahun sebagai asisten pribadi yang disebut "pastoral".

Baca Juga: Anggota Parlemen Inggris Tewas Ditikam di Gereja, PM Inggris Ikut Melayat

Tugas mereka adalah memasak dan bersih-bersih, memberi pijatan dan berhubungan seks dengannya dalam "tugas malam". KOJC mengeklaim memiliki jutaan anggota di Filipina dan jutaan lainnya di negara lain.

Apollo Carreon Quiboloy. (AFP PHOTO/MANMAN DEJETO)
Apollo Carreon Quiboloy. (AFP PHOTO/MANMAN DEJETO)

Dakwaan secara khusus menyebutkan lima korban perempuan, tiga di bawah umur, yang direkrut mulai tahun 2002 hingga setidaknya 2018.

“Terdakwa Quiboloy dan administrator KOJC lainnya mengatakan kepada pastoral bahwa melakukan 'tugas malam' adalah 'kehendak Tuhan' dan hak istimewa, serta demonstrasi yang diperlukan dari komitmen pastoral untuk memberikan tubuhnya kepada terdakwa sebagai 'Anak Tuhan yang Ditunjuk'”.

Para pastor yang menolak keras pada tugas malam diberitahu "bahwa mereka memiliki iblis dalam diri mereka dan mempertaruhkan hukuman kekal, menurut dakwaan dan mereka yang mencoba meninggalkan gereja atau tidak dapat melakukan tugas malam diancam dan disiksa secara fisik oleh Quiboloy.

Para pastoralyang  taat akan dihadiahi makanan enak, kamar hotel mewah, jalan-jalan dan pembayaran tunai tahunan berdasarkan kinerja yang semuanya dibayar dengan uang yang diminta oleh pekerja KOJC di AS.

Baca Juga: Makna Doa Aku Percaya, Syahadat para Rasul dalam Gereja Katolik

Dua lagi administrator KOJC ditangkap Kamis – Bettina Padilla Roces, 48 tahun yang juga dikenal sebagai “Kuki”, ditangkap di Reseda karena diduga menangani masalah keuangan untuk gereja.

Satu lagi, Maria De Leon, 72 tahun, pemilik Layanan Dokumen Hukum Liberty yang berbasis di Koreatown, yang menurut jaksa memproses pernikahan palsu dan dokumen terkait imigrasi untuk pekerja KOJC.

Penyelidikan terhadap KOJC sedang berlangsung dan FBI mengatakan mungkin ada lebih banyak calon korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI