Profil Ki Hajar Dewantara, Mengenang Jasa Bapak Pendidikan Indonesia

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 24 November 2021 | 10:24 WIB
Profil Ki Hajar Dewantara, Mengenang Jasa Bapak Pendidikan Indonesia
Profil Ki Hajar Dewantara, Mengenang Jasa Bapak Pendidikan Indonesia (Dok. Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Profesi Ki Hajar Dewantara selama hidupnya menggeluti profesi di dunia jurnalistik. Bahkan tulisannya sudah dimuat di beberapa surat kabar hingga majalah seperti Sediotomo, de Express, Oetoesan Hindia, Midden Java, Tjahaja Timoer, Kaoem Moeda, dan Poesara terkait pemikirannya mengenai hal-hal sosial-politik di tengah masyarakat dan penjajah.

Kemudian ia pun mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tahun 1992 sebagai sarana pendidikan masyarakat bumiputera. Tak hanya itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial juga politik.

Di tahun 1908 ia tercatat aktif di organisasi Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan pentingnya kesatuan dan persatuan dalam bangsa juga negara.

Pendiri Indische Partij

Indische Partij merupakan partai politik pertama beraliran nasionalisme di Indonesia. Ia didirikan oleh Ki Hajar Dewantara dan Danudirdja Setyabudhi atau Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo pada 25 Desember 1912 dengan tujuan agar Indonesia segera merdeka.

Meski begitu, hal ini ditentang oleh Belanda karena dianggap menumbuhkan rasa nasionalisme rakyat. Namun, Ki Hajar Dewantara tak tinggal diam. Ia lantas membentuk Komite Boemipoetra pada November 1912.

Lagi-lagi langkahnya ini menuai penolakan, Ki Hajar Dewantara lantas menuliskan kritiknya melalui artikel berjudul Een voor Allen maar Ook Allen voor Een atau (Satu untuk semua, tetapi semua untuk satu juga) dan Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Akibatnya, Ki Hajar Dewantara harus dihukum dan dibuang di Pulang Bangka oleh Belanda.

Perguruan Nasional Taman Siswa

Baca Juga: Kumpulan Pantun Hari Guru Nasional untuk Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Usai kembali dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara dan teman-temannya mendirikan perguruan tinggi nasional yakni National Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada Juli 1922 sebagai wadah memperoleh pendidikan bagi pribumi kelas bawah agar memiliki hak sama dengan para priyayi maupun orang Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI