Susi Pudjiastuti Usul Perombakan PNS, Ferdinand: Bagi Saya Ini Gagasan Bodoh

Selasa, 23 November 2021 | 15:49 WIB
Susi Pudjiastuti Usul Perombakan PNS, Ferdinand: Bagi Saya Ini Gagasan Bodoh
Susi Pudjiastuti Menyindir Seseorang (Twitter/SusiPudjiastuti).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Ferdinand Hutahaean mengomentari soal usulan Susi Pudjiastuti terkait perombakan PNS (pegawai negeri sipil).

Susi Pudjiastuti sebelumnya mencuitkan usulan tentang perombakan PNS.

Menurut mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu adanya restrukturisasi PNS akan membawa kemajuan.

"Sudah saatnya PNS direstrukturisasi. Perbankan telah melakukan. Tiap departemen bisa potong 30 persen pegawainya dalam 2 tahun dan bertahap rekrut baru 10 persen yang cumlaude atau top class, lakukan dua tahun sekali. Tahun ketiga lakukan hal yang sama, dalam enam tahun PNS ada sisa 40 persen jumlah PNS dan 30 persen yang hebat," ujar Susi, dikutip Suara.com.

Dalam pendapatnya itu, Susi menyinggung soal praktik korupsi. Menurutnya pemerintah harus memberikan gaji yang pantas dan sejajar dengan perusahaan swasta.

Susi berpendapat, dengan gaji yang pantas maka PNS terhindar dari korupsi.

"Saya yakin roda dengan kualitas SDM yang lebih baik jumlah PNS 40 persen sudah lebih dari cukup. Beri gaji yang cukup dan pantas sejajar dengan swasta karena yang bagus-bagus memang layak. Dengan jumlah 40 persen dari sekarang bisa diberikan gaji 3 sampai dengan 4 kalinya supaya tidak korupsi," lanjutnya.

Usulan Susi soal perombakan PNS. (Twitter/SusiPudjiastuti)
Usulan Susi soal perombakan PNS. (Twitter/SusiPudjiastuti)

Rupanya pendapat tersebut menuai reaksi Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand tidak setuju dengan usulan yang diberikan oleh Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Mahasiswa Bentangkan Spanduk Saat Paripurna DPRD Serang, Minta Honor Guru Non PNS Dinaikan

"Gagasan ini buat Susi mungkin cerdas, tapi buat saya ini gagasan bodoh. Bukan solusi dan justru akan membuat masalah baru yang 60 persen mau dikemanain? Nganggur?" ungkap Ferdinand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI