Prabowo Mengerti dan Menghormati Pakta Australia-Inggris-Amerika Serikat

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 23 November 2021 | 15:03 WIB
Prabowo Mengerti dan Menghormati Pakta Australia-Inggris-Amerika Serikat
Prabowo Subianto.[Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Indonesia memahami alasan di balik perjanjian di bidang keamanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, yang disebut pakta AUKUS.

Sebelumnya Indonesia mendorong agar Australia tetap memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan sesuai dengan 'Treaty of Amity and Corporation'.

Pakta keamanan tiga negara, yang sebagian dirumuskan untuk merespons kebangkitan China, telah memicu kekhawatiran, karena Australia akan memiliki kapal selam bertenaga nuklir lewat pakta tersebut.

Ketika ditanya tentang AUKUS di International Institute for Strategic Studies Manama Dialogue di Bahrain akhir pekan kemarin (20/11), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan dia mengerti mengapa negara-negara bergerak untuk mengamankan kepentingan mereka.

"Secara resmi posisi kami adalah bahwa tentu saja Asia Tenggara harus tetap bebas nuklir, dan tentu saja ketakutan di antara negara-negara Asia Tenggara adalah bahwa [pakta] ini akan memicu perlombaan senjata," katanya.

"Tapi seperti yang saya katakan, penekanan setiap negara adalah untuk melindungi kepentingan nasional mereka. Jika mereka merasa terancam, mereka akan melakukan apa saja untuk melindungi diri mereka sendiri," kata Prabowo.

"Dan inilah yang saya maksud bahwa kami memahami itu dan kami menghormati mereka."

Komentar Menhan Prabowodinilai telah menawarkan pandangan yang lebih pragmatis tentang pakta tersebut, setelah September lalu Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan "sangat prihatin" atas adanya aliansi tersebut, dan memperingatkan bahwa hal itu dapat memicu perlombaan senjata regional.

Pakta keamanan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, saat beberapa negara berusaha melawan klaim maritim China di jalur air yang strategis dan kaya sumber daya alam itu.

Baca Juga: Kedekatan Megawati dan Prabowo Subianto, Apakah Jadi Sinyal Pilpres 2024?

Pada hari Jumat (19/11), Amerika Serikat menyebut penggunaan meriam air oleh China terhadap kapal-kapal pemasok Filipina di Laut China Selatan berbahaya, provokatif, dan tidak dapat dibenarkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI