Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster sangat penting dilakukan agar pandemi benar-benar terkendali.
Dicky bahkan menilai nantinya vaksinasi Covid-19 lengkap itu bukan lagi dua dosis, melainkan harus tiga dosis setiap orangnya.
"Ke depan definisi vaksinasi penuh Covid-19 ini akan tiga dosis, bukan dua dosis, artinya kita harus mempercepat cakupan vaksinasi kedua kita, apalagi lansia baru 40 persen, ini sangat rawan dan harus dikejar," kata Dicky saat dihubungi, Selasa (23/11/2021).
Dicky menyebut dalam beberapa studi sudah terlihat bahwa ada penurunan efektivitas vaksin Covid-19 saat lebih dari 4 bulan setelah penyuntikkan, makanya perlu dosis ketiga.
Baca Juga: Satpol PP Awasi Pengunjung Kesawan City Walk Agar Taat Prokes
"Untuk lansia dalam beberapa studi 4 bulan sudah terjadi (penurunan), jadi pemberian booster ini menjadi sangat penting, lansia ini sudah lebih dari 6 bulan lalu, dan saat ini terjadi di eropa, jadi penurunan imunitas dari beberapa kelompok ini menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan baru," ucapnya.
Namun, untuk tahap awal pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga harus diberikan kepada kelompok prioritas seperti lansia, pengidap komorbid, difabel, tenaga kesehatan, dan pekerja pelayan publik.
"Dosis ketiga ini urgent dilakukan pada kelompok yang beresiko, beresiko dari kondisi tubuh seperti lansia, komorbid, dan disabilitas, kemudian rawan dari kerjaannya seperti tenaga kesehatan dan pelayan publik, itu harus dikejar dan jadi prioritas utama," tutup Dicky.
Diketahui, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.253.412 orang Indonesia, masih terdapat 8.126 kasus aktif, 4.101.547 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 143.739 jiwa meninggal dunia.
Pemerintah juga telah menyuntikkan 134,462,219 dosis (64.56 persen) vaksin pertama dan 89,273,056 dosis (42.86 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Hits Health: Vaksin Dua Kali Sudah Tidak Relevan, 16 Gejala Long Covid-19
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.