Suara.com - Cile memilih presiden berikutnya dan bersiap untuk menulis ulang konstitusi era Pinochet. Dua politisi yang sangat bertentangan memimpin dalam pilpres, yang kemungkinan akan diputuskan dalam putaran kedua.
Warga Cile menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden pada Minggu (21/11). Cile berencana untuk menulis ulang konstitusi era kediktatoran Augusto Pinochet setelah protes yang meluas membuat pemerintah bertekuk lutut dua tahun lalu.
Hasil awal menunjukkan Antonio Kast dan Gabriel Boric memimpin, dengan sekitar 90% suara yang telah dihitung.
Kast dari partai sayap kanan tampaknya telah memenangkan putaran pertama, dengan 28,02% suara.
Sementara, Boric yang beraliran sayap kiri mengamankan 25,60%. Kast dan Boric tampaknya akan bersaing dalam putaran putaran kedua pada 19 Desember, jika tidak ada kandidat yang mendapatkan 50% perolehan suara.
Walau ada tujuh kandidat lainnya yang bersaing, tetapi jajak pendapat menunjukkan para pemilih cenderung mendukung dua orang luar yang sangat bertentangan ini.
Siapa saja capresnya?
Gabriel Boric, pria berusia 35 tahun yang muncul sebagai mahasiswa sekaligus aktivis dan kini menjadi anggota parlemen.
Dia memimpin koalisi
Baca Juga: Desa Bibis Penghasil Jeruk Jawa yang Terkenal sampai Cile
Menyetujui Martabat yang mencakup partai-partai progresif, kiri dan hijau. Boric berjanji akan mengenakan pajak pada orang super kaya untuk membantu membayar layanan sosial dan melindungi lingkungan.