Suara.com - Tidak ada salahnya membaca puisi dalam peringatan Hari Guru Nasional 2021 yang dirayakan pada Kamis, 25 November 2021 mendatang. Maka dari itu kami sajikan contoh puisi Hari Guru untuk kalian.
Pada tahun ini, peringatan Hari Guru Nasional 2021 tersebut mengusung tema “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Hari Guru Nasional diperingati bersamaan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Momentum Hari Guru Nasional 2021 ini bisa dijadikan untuk membuat puisi tentang guru dan kemudian diberikan kepada guru sebagai bentuk terima kasih atas jasanya selama ini. Agar puisi bisa dibaca secara luas, dapat dibagikan melalui media sosial.
Berikut ini adalah contoh puisi Hari Guru yang dilansir dari berbagai sumber yang bisa menjadi referensi kamu untuk menulis puisi yang ditujukan kepada guru kamu. Simak puisi tentang guru berikut ini.
Baca Juga: Sejarah Hari Guru Nasional 25 November dari Perjuangan di Zaman Belanda
1. Contoh Puisi Hari Guru Karya: Chairil Anwar
Terima Kasih Guru
Terima kasih, guru.
Untuk teladan yang telah kau berikan.
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Baca Juga: Bacaan Doa untuk Guru Dibaca saat Momen Hari Guru Nasional 25 November
Dan merefleksikan itu semua pada karakter pribadiku.
Aku mau menjadi sepertimu.
Pintar, menarik, dan gemesin.
Positif, percaya diri, protektif.
Aku mau menjadi sepertimu.
Berpengetahuan, pemahaman yang dalam.
Berpikir dengan hati dan juga kepala.
Memberikan kami yang terbaik.
Dengan sensitif dan penuh perhatian.
Aku mau menjadi sepertimu.
Memberikan waktumu, energi, dan bakatmu.
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah.
Pada kita semua.
Terima kasih, guru.
Kau telah membimbing kami.
Aku mau menjadi sepertimu.
2. Puisi Guruku Pahlawanku (Karya: Ita Kurniawati)
Guruku,
Semua letihmu itu tulus
Tutur katamu halus
Didik kasihmu sungguh bagus
Menghantarkan kami untuk segera lulus
Guruku Pahlawanku,
Pagi-pagi sudah wangi
Menjemput sang pelangi
Mengantarkan kami meraih mimpi
Demi Ibu Pertiwi.
Guruku Pahlawanku,
Bertahun-tahun menahan diri
Dari keinginan hati
Akan nafsu duniawi
Walau kadang makan hati.
Guruku Pahlawanku,
Bagaimana tidak hebat
Tiap hari menopang martabat
Walau kadang tak bersahabat
Namun tetap harus kuat.
3. Guru Zaman Now (Karya: Gus Ipul)
Kenapa waktu masih kecil guru mengajarkan
"Ini Budi," bukan "Ini Ipul?"
Karena guru menyadari pentingnya landasan budi pekerti
sebelum semua ilmu terkumpul.
Guru,
Bukanlah singkatan gugling dan meniru
Ada yang bilang digugu lan ditiru,
Padahal guru bukan singkatan apa-apa
Karena kerja seorang guru itu tak bisa disingkat-singkat
Karena mendidik tak bisa mendadak
Apalagi murid zaman now, gurunya pun harus guru zaman now
Tidak keras, tapi tegas. Tidak kaku, tapi seru.
Manuk menclok nang pohon waru
Bernyanyi riang lagunya Cita Citata
Tak semua orang bercita-cita jadi guru
Tapi guru adalah jembatan semua cita-cita
Ayo Kabeh sedulur, beri hormat kagem Bapak lan Ibu Guru
4. Situa Dalam Wadah (Karya: I Gusti Putu Satia Guna)
Ketika mendung
Awan silam, angin kungkung
Si tua itu masih saja
Mengerang merangrang
Memang manusia
Manusia lelah pada kalah
Manusia gelisah pada kisah
Manusia malu pada waktu
Dan mati pada hati
Sepucuk angin nyiur menyentuh
Ujung cemara yang mengering
Anak-anak ilalang menusuk
Telapak kaki, mengoyak butir-butir kerinduan
Rindu pada merdu angin sore
Ketika mata mulai menyapa
Kau meredup
Dan aku membuka pijakan baru
5. Sang Pengabdi (Zaniza)
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih Ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti.
Demikian adalah kumpulan contoh puisi Hari Guru Nasional 2021 yang bisa menjadi referensi. Semoga puisi ini dapat dijadikan sebagai renungan terhadap perjuangan guru yang senantiasa berjuang untuk mencerdaskan bangsa.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat