Contoh Puisi Hari Guru Nasional 2021, Cocok Dibacakan Saat Momen 25 November

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 23 November 2021 | 06:29 WIB
Contoh Puisi Hari Guru Nasional 2021, Cocok Dibacakan Saat Momen 25 November
Contoh Puisi Hari Guru Nasional 2021, Cocok Dibacakan Saat Momen 25 November - Sejumlah murid sekolah dasar memberikan bunga pada gurunya saat memperingati hari guru Nasional, di Sekolah Al Azhar, Padang, Sumatera Barat, Senin (26/11). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak ada salahnya membaca puisi dalam peringatan Hari Guru Nasional 2021 yang dirayakan pada Kamis, 25 November 2021 mendatang. Maka dari itu kami sajikan contoh puisi Hari Guru untuk kalian.

Pada tahun ini, peringatan Hari Guru Nasional 2021 tersebut mengusung tema “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Hari Guru Nasional diperingati bersamaan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

Momentum Hari Guru Nasional 2021 ini bisa dijadikan untuk membuat puisi tentang guru dan kemudian diberikan kepada guru sebagai bentuk terima kasih atas jasanya selama ini. Agar puisi bisa dibaca secara luas, dapat dibagikan melalui media sosial.

Berikut ini adalah contoh puisi Hari Guru yang dilansir dari berbagai sumber yang bisa menjadi referensi kamu untuk menulis puisi yang ditujukan kepada guru kamu. Simak puisi tentang guru berikut ini.

Baca Juga: Sejarah Hari Guru Nasional 25 November dari Perjuangan di Zaman Belanda

1.      Contoh Puisi Hari Guru Karya: Chairil Anwar

Terima Kasih Guru

Terima kasih, guru.

Untuk teladan yang telah kau berikan.

Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan

Baca Juga: Bacaan Doa untuk Guru Dibaca saat Momen Hari Guru Nasional 25 November

Dan merefleksikan itu semua pada karakter pribadiku.

Aku mau menjadi sepertimu.

Pintar, menarik, dan gemesin.

Positif, percaya diri, protektif.

Aku mau menjadi sepertimu.

Berpengetahuan, pemahaman yang dalam.

Berpikir dengan hati dan juga kepala.

Memberikan kami yang terbaik.

Dengan sensitif dan penuh perhatian.

Aku mau menjadi sepertimu.

Memberikan waktumu, energi, dan bakatmu.

Untuk meyakinkan masa depan yang cerah.

Pada kita semua.

Terima kasih, guru.

Kau telah membimbing kami.

Aku mau menjadi sepertimu.

2.     Puisi Guruku Pahlawanku (Karya: Ita Kurniawati)

Guruku,

Semua letihmu itu tulus

Tutur katamu halus

Didik kasihmu sungguh bagus

Menghantarkan kami untuk segera lulus

Guruku Pahlawanku,

Pagi-pagi sudah wangi

Menjemput sang pelangi

Mengantarkan kami meraih mimpi

Demi Ibu Pertiwi.

Guruku Pahlawanku,

Bertahun-tahun menahan diri

Dari keinginan hati

Akan nafsu duniawi

Walau kadang makan hati.

Guruku Pahlawanku,

Bagaimana tidak hebat

Tiap hari menopang martabat

Walau kadang tak bersahabat

Namun tetap harus kuat.

3.     Guru Zaman Now (Karya: Gus Ipul)

Kenapa waktu masih kecil guru mengajarkan

"Ini Budi," bukan "Ini Ipul?"

Karena guru menyadari pentingnya landasan budi pekerti

sebelum semua ilmu terkumpul.

Guru,

Bukanlah singkatan gugling dan meniru

Ada yang bilang digugu lan ditiru,

Padahal guru bukan singkatan apa-apa

Karena kerja seorang guru itu tak bisa disingkat-singkat

Karena mendidik tak bisa mendadak

Apalagi murid zaman now, gurunya pun harus guru zaman now

Tidak keras, tapi tegas. Tidak kaku, tapi seru.

Manuk menclok nang pohon waru

Bernyanyi riang lagunya Cita Citata

Tak semua orang bercita-cita jadi guru

Tapi guru adalah jembatan semua cita-cita

Ayo Kabeh sedulur, beri hormat kagem Bapak lan Ibu Guru

4.     Situa Dalam Wadah (Karya: I Gusti Putu Satia Guna)

Ketika mendung

Awan silam, angin kungkung

Si tua itu masih saja

Mengerang merangrang

Memang manusia

Manusia lelah pada kalah

Manusia gelisah pada kisah

Manusia malu pada waktu

Dan mati pada hati

Sepucuk angin nyiur menyentuh

Ujung cemara yang mengering

Anak-anak ilalang menusuk

Telapak kaki, mengoyak butir-butir kerinduan

Rindu pada merdu angin sore

Ketika mata mulai menyapa

Kau meredup

Dan aku membuka pijakan baru

5.     Sang Pengabdi (Zaniza)

Setiap pagi kau susuri jalan berdebu

Berpacu waktu demi waktu

Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot

Tak hirau dingin memagut

Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya

Wajah-wajah lugu haus kan ilmu

Menari-nari di pelupuk mata menunggu

Untaian kata demi kata terucap seribu makna

Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu

Menyaksikan tingkah polah sang penerus

Canda tawa penghangat suasana

Hening sepi berkutat dengan soal

Lengking suara kala adu argumen

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu

Entah berapa tinta tergores di papan putih

Entah berapa lisan terucap sarat makna

Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi

Entah berapa ajaran budi kau tanamkan

Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi

Berserah diri mengharap kasih Ilahi

Ilmu kau beri harap kan berarti

Satu persatu sang penerus silih berganti

Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri

Kau tetap di sini setia mengabdi

Sampai masa kan berakhir nanti.

Demikian adalah kumpulan contoh puisi Hari Guru Nasional 2021 yang bisa menjadi referensi. Semoga puisi ini dapat dijadikan sebagai renungan terhadap perjuangan guru yang senantiasa berjuang untuk mencerdaskan bangsa.

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI