Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring angkat bicara soal pertemuan Prabowo Subianto dengan perwakilan pemerintah Israel.
Lewat sebuah cuitan yang diunggah di akun Twitternya, Tifatl beraksi keras terkait pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Kuasa Usaha Israel untuk Bahrain, Itay Tagner.
Momen pertemuan kedua tokoh tersebut tertangkap kamera dan fotonya kini viral di media sosial. Para warganet pun terpancing membicarakan foto tersebut, terlebih karena Indonesia tak punya hubungan diplomatik dengan Israel.
Tifatul mengecam
Baca Juga: Pengamat Wacanakan Pembatasan Parpol Pengusung Calon di Pilkada, Ini Alasannya
Dalam cuitannya, Tifatul menyebut normalisasi dengan Israel sama dengan mengakui negara Israel. Hal itu berarti menytujui penjajahan Israel atas Palestina.
"HATI-HATI dikadalin. Normalisasi dengan Israel = Mengakui negara Israel, artinya menyetujui status penjajahan Israel atas Palestina. Setuju penjajah, artinya melawan Pembukaan UUD 1945," kata Tifatul di akun twitternya dikutip Suara.com, Senin (22/11/2021).
Melansir dari wartaekonomi.co.id -- jaringan suara.com, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai pertemuan itubisa menimbulkan dampak yang cukup fatal.
Menurut Ujang pertemuan Prabowo Subiano dengan tokoh Israel itu ditakutkan bisa mengikis rasa simpati kelompok Muslim terhadap ketua umum partai Gerindara tersebut karena dinilai dekat dengan Israel.
"Persepsi publik, khususnya umat Islam, akan negatif kepada Prabowo. Karena Prabowo dianggap pro terhadap Israel," kata Ujang.
Baca Juga: Sandiaga Uno Dianggap Muda dan Segar Tapi Gerindra Tetap Usung Prabowo dalam Pilpres 2024
Menurut Ujang, foto Prabowo dan Itay dapat melukai umat Islam di Indonesia. Ditambah lagi pemerintah Indonesia selama ini konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Padahal kita tahu Israel itu penjajah Palestina. Dan Indonesia termasuk Jokowi konsisten memperjuangkan Palestina yang merdeka dari penjajahan Israel," tandasnya.