Suara.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid ikut angkat bicara terkait berita yang mengatakan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang Koramil Suru-suru, Papua.
Lewat sebuah cuitan yang ia unggah di akun Twitternya, Hidayat Nur Wahid menjelaskan bahwa pada Sabtu pagi (20/11/2021), KKB menyerang Koramil Suru-suru, Papua dan menewaskan satu prajurit TNI.
"Sabtu Pagi, 20/11/2021, KKB Serang Koramil Suru-suru, Yahokimo, Papua, 1 Prajurit TNI gugur, Danramil terluka," kata Hidayat Nur Wahid dalam cuitannya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut KKB di Papua adalah sebagai organisasi teroris.
Baca Juga: Ada Ulama Pengurus MUI Ditangkap Densus 88, Bahrawi: Kebetulan Saja
"Kita kembali berduka, korban kembali jatuh oleh serangan KKB di Papua yang oleh Menkopolhukam disebut sebagai organisasi teroris. Bagaimana peran Densus 88?," sambungnya.
Menanggapi cuitan tersebut, beberapa warganet lantas menuliskan komentar. Beberapa dari mereka menyoroti pertanyaan Hidayat Nur Wahid mengenai peran Densus 88 dalam penanganan KKB Papua.
"Nggak ada hubungan dengan Densus 88 bos. Densus hanya untuk kadrun Radikal," komentar salah seorang warganet.
"Sudah ada gabungan TNI dan Polri di sana yang memburu, biar Densus 88 konsen aja basmi teroris di sini," sahut warganet lain.
Melansir dari makassar.terkini.id -- jaringan suara.com, Densus 88 Antiteror Polri dibentuk sebagai satuan antiteror yang memiliki kemampuan untuk memberantas setiap aksi terorisme di tanah air.
Baca Juga: Penangkapan Ahmad Zain tak Ada Hubungan dengan MUI
Perwakilan Densus 88 Antiteror Pori juga ada di seluruh provinsi di Indonesia yang disebut dengan Satgaswil Densus 88 Antiteror Polri.
Satgaswil Densus 88 Antiteror Polri memiliki fungsi mendeteksi aktivitas para teroris disetiap daerah, serta menangkap para pelaku tindak pidana terorisme yang dapat merusak keutuhan dan keamanan Republik Indonesia.