Suara.com - Aktivis HAM, Haris Azhar menyebut pernyataan menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan berlebihan saat menyikapi ketidakhadirannya dalam agenda mediasi, pekan lalu. Sebab, Haris menyebut Luhut justru telah dua kali tidak hadir dalam agenda mediasi sebelumnya.
Direktur Lokataru itu mengemukakan bahwa pihaknya saja bersikap santai ketika dua kali hadir memenuhi agenda mediasi namun gagal karena ketidakhadiran Luhut.
"Jadi menurut saya enggak usah berlebihan, enggak usah apa namanya menganggap bahwa proses mediasi saya enggak dateng. Saya sudah kasih tahu (sebelumnya) ke polisi bahwa saya bakal enggak datang," kata Luhut di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2021).
Haris menjelaskan dirinya tak bisa hadir dalam agenda mediasi pada Senin (15/11) pekan lalu karena Fatia Maulidiyanti yang juga berstatus sebagai terlapor berhalangan hadir. Alasan Fatia tak bisa hadir karena ada keperluan lain.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda, Haris Azhar Cuma Beri Klarifikasi Tertulis ke Penyidik
"Fatia jauh-jauh hari pada hari undangan mediasi sudah punya agenda. Jadi kalau Fatia nggak dateng saya nggak dateng, karena kami sebagai terlapornya sama-sama gitu," jelasnya.
Luhut Kecewa Mediasi Gagal
Luhut sebelumnya meminta kasus ini diselesaikan hingga ke pengadilan. Dia menilai penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya tak perlu lagi menjadwalkan ulang agenda mediasi antara dirinya dengan kedua terlapor tersebut.
Hal itu disampaikan Luhut saat memenuhi panggilan penyidik untuk dimediasi di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Senin (15/11/2021) pekan lalu. Luhut kecewa lantaran Haris dan Fatia yang meminta dijadwalkan mediasi hari ini justru tidak hadir.
"Oleh Haris diminta hari ini, ya saya datang hari ini. Tapi katanya si Haris enggak bisa datang, ya sudah," kata Luhut.
Baca Juga: Tak Gentar Hadapi Luhut Di Pengadilan, Haris Azhar: Saya Akan Beberkan Bukti Otentik
"Jadi kalau proses yang sudah selesai saya sudah menyampaikan saya pikir lebih bagus ketemu di pengadilan aja," imbuhnya.
Dia sendiri mengklaim siap bertanggung jawab apabila nantinya justru dinyatakan bersalah oleh hakim.
"Enggak usah mediasi, di pengadilan aja. Nanti kalau dia yang salah ya salah, kalau saya yang salah ya salah gitu," kata dia.
Haris Azhar Janji Ungkap Bukti Otentik
Azhar sendiri telah menyatakan siap menghadapi perkara ini hingga ke pengadilan. Sebab dia mengklaim memiliki cukup bukti terkait dugaan keterlibatan Luhut dengan bisnis tambang di Blok Wabu, Papua.
"Apakah saya siap ke pengadilan? Insya Allah kemanapun saya siap. Karena saya ngomong bukan berdasarkan ngelindur," kata Haris di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, hari ini.
"Saya mau tegaskan hari ini pasca YouTube itu (Ada Lord Luhut dibalik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga ada!!) saya dapet semakin bertambah dokumen otentik saya," imbuhnya.
Atas hal itu, Haris pun mengaku senang jika Luhut meminta kasus ini dibawa hingga ke pengadilan. Pasalnya, dengan begitu Haris merasa bisa membeberkan data-data otentik yang dimilikinya itu.
"Kalau mau dibawa ke pengadilan saya rasa saya akan senang karena pengadilan itu forum resmi dan saya akan beberkan di forum resmi tersebut dokumen-dokumen saya," pungkas Haris.