Suara.com - Ada banyak sekali manfaat dan keutamaan menyayangi anak yatim. Kata yatim sendiri disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Quran yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna). Anak yatim adalah anak yang ditinggal meninggal oleh ayahnya ketika belum dewasa. Sedangkan jika yang meninggal ibunya, maka anak tersebut disebut piatu.
Al-Quran secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah SWT berfirman dalam hadits keutamaan menyayangi anak yatim
"Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik", (QS Al-Baqarah: 220).
Disebut yatim jika anak tersebut belum baligh. Rasulullah SAW bersabda "Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh)", (HR Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib) (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No 2489).
Baca Juga: Menurut Buya Yahya, Ketimbang Takut Dajjal, Rasulullah Lebih Khawatir dengan Golongan Ini
Lantas, bagaimana merawat anak yatim yang mengalami gangguan jiwa? Buya Yahya menjelaskan mengenai hal ini, sebagaimana dilansir dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 15 November 2021.
Menurut Buya Yahya, sepasang suami istri yang mau merawat anak yatim piatu memiliki hati yang baik sekali. Balasannya adalah Allah SWT akan memberikan kebahagian, Allah SWT akan menjaganya, lestari rumah tangganya. Apalagi diuji, ternyata anak yatim tersebut memiliki kelainan atau gangguan kejiwaan. Maka semakin hebat pahalanya, jadi diteruskan merawat dan mengobati anak yatim tersebut jangan sampai putus.
"Mohon ini dicontoh untuk yang lainnya. Jangan hanya peduli dengan yang waras saja, tapi juga dengan yang tidak", ungkap Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, cara merawat dan mengobati anak yatim piatu yang sakit jiwa harus dari dua sisi. Bukan hanya obat (psikiater atau rumah sakit jiwa) tapi sumbernya juga harus dicari (diskusi dengan psikolog).
"Sumbernya ini adalah mental. Kekalutannya, tekanan yang selama ini dirasa, itu harus diangkat", jelas Buya Yahya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Amalan Penolong di Akhirat bagi Pezina
Kontributor : Rishna Maulina Pratama