Masa Pandemi, Ini Cerita Pelaku UMKM yang Terbantu Berkat Layanan Gofood

Sabtu, 20 November 2021 | 07:01 WIB
Masa Pandemi, Ini Cerita Pelaku UMKM yang Terbantu Berkat Layanan Gofood
Terus Jadi Andalan, GoFood Bagikan Ribuan Tas Pengantaran Gratis kepadaMitra Driver untuk Dukung Kualitas dan Kebersihan Makanan. (Dok. Gojek)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nur Afni (31) tampak sibuk menyusun pesanan burger sembari menunggu driver Gofood datang. Tak lama driver Gofood mengambil pesanan dari kedainya.

Hampir dua setengah tahun, ia menjadi mitra Gofood. Berjualan makanan di Gofood kata dia sangat membantu. Terlebih pandemi Covid-19 yang membuat semua berubah. Yakni orang lebih sering memesan apapun termasuk makanan melalui daring.

"Nggak terasa sudah hampir dua tahun saya sudah jualan di Gofood. Sangat sangat membantu pemasaran kedai saya," ujar Afni kepada Suara.com.

Kedai Zada [Ist].
Kedai Zada [Ist].

Ia menceritakan bahwa banyak perubahan yang ia alami sejak bergabung di Gofood. Bagaimana tidak, dahulu ia berjualan di depan rumahnya.

Baca Juga: Airlangga: Pengendalian Covid-19 Jadi Sinyal Positif Pasar Keuangan

Beruntung rumahnya merupakan lokasi strategis, sehingga memudahkan orang yang melintas kemungkinan akan berhenti untuk membeli dagangannya.

Dahulu ia hanya berjualan sosis bakar, bakso bakar, es. Kini usaha makanannya semakin bervarian yakni Bakso Mercon, Tomyam, Sate Taichan, Burger, pisang crispy chocolate, chicken katsu.

Selain berjualan di pinggir jalan, ia juga aktif mempromosikan usaha makanannnya ke media sosial, ke teman-teman dan saudara.

Sehingga ia akhirnya memutuskan menggunakan Gofood sebagai platform digital untuk mengembangkan usahanya agar lebih dikenal orang.

"Kalau dahulu jualannya di pinggir jalan, sekarang sudah enak sudah praktis ada layanan Gofood," tutur wanita kelahiran Sabah, Malaysia ini.

Baca Juga: Best 5 Oto: Apresiasi Ratu Maxima, Presiden Joko Widodo di KTT COP26 Glasgow, Gojek-Gogoro

Afni menyatakan selama menggunakan Gofood pendapatan meningkat.

Menurutnya dengan adanya layanan GoFood, terlebih di masa pandemi semakin memudahkan orang untuk memesan makanan.

"Jadi orang pas lagi kaya gini kan biasanya males keluar. Tapi kalau sudah ada Gofood mereka tinggal pesan aja kan nggak perlu capek capek kesini," kata dia.

Ia pun merasakan promo-promo dari Gofood sangat membantu orang-orang untuk membeli dagangannya.

Promo promo yang ada di GoFood ia juga terapkan di sosial mediannya. Bahkan ia sampai menjemput bola.

"Aku juga kasih promo-promo ke pelanggan-pelanggan aku. Sampai sampai aku anterin pesanannya ke rumahnya kalau masih di Bekasi dan pesanannya banyak aku anterin. Sistem jemput bola," kata Afni.

Kopi Ketemu Kamu [Ist].
Kopi Ketemu Kamu [Ist].

Hal yang sama dikatakan Bagja (30). Pemilik Kopi Ketemu Kamu yang ia jual di Gofood.

Layanan Gofood memudahkan usahanya untuk menjangkau pembeli di wilayah lain. Karena itu ia memutuskan untuk berjalan di Gofood sejak Desember 2020 silam.

"Awalnya jualan ke tetangga, ke teman. Jadi gabung ke Gofood Desember tahun lalu," tutur Bagja.

Pria yang memiliki hobi motoran ini bersyukur bergabung di Gofood karena sangat membantu usahanya.

"Layanan Gofood sangat membantu. Dulu kan cuma di sekitar sini aja, sekarang di luar perumahan orang jadi bisa pesan. Alhamdulillah," ucap Bagja

Bagja menceritakan awal mula menjual kopi karena ia menilai sejak pandemi yang mengharuskan orang terus di rumah. Sehingga membuatnya tergerak berbisnis kopi.

Kopi Ketemu Kamu kata Bagja memiliki tiga varian ada kopi, teh dan Jamu.

"Mungkin menarik filosofinya itu sebagai kita nggak pernah ketemu WFH sekarang ada Kopi yang mengobati rindu ya udah Ketemu Kamu," ucap Bagja.

Sebelum merintis usaha kopi, ia sudah memulai usaha pada Maret 2020 atau sejak pandemi melanda Indonesia.

Sebelumnya, Bagja yang juga dibantu istri sudah memulai usaha dengan berjualan minuman tradisional seperti jamu.

Serbuk jamu yang dijual terbuat dari rempah-rempah tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengobati penyakit-penyakit lainnya.

"Lama-lama mulai ramai. Akhirnya saya coba. Awalnya jualan jamu, saya akhirnya inovasi jadi jualan kopi," kata Bagja.

Bagja juga berharap dengan layanan Digital seperti Gofood perekonomian Indonesia semakin pulih.

Dapur Makaro [Ist].
Dapur Makaro [Ist].

"Promo promonya ditingkatkan. Biar para umkm semangat dalam berjualan di tengah pandemi.

Sambutan positif juga dirasakan Glien (32) pemilik Dapur Makaro, yang berjualan di Gofood.

Berawal dari 2018, dirinya kerap mengunggah masakannya ke media sosialnya seperti Instagram. Beberapa rekannya yang merupakan influncer tertarik dengan masakannya.

"Akhirnya aku kirim ke mereka dan mereka langsung review gitu akhirnya aku diberikan saran untuk menjualnya," ucap Glien.

Semula ia hanya menjual lauk pauk pedas sperti sambal teri, cumi matah. Namun varian usaha makanannya semakin bertambah seperti Dimsum mentai, empal gepuk, salmon mentai, nasi bakar dan lainnya.

Ia bersyukur dengan adanya layanan Gofood penjualan semakin meningkat. Jangkauan lebih luas.

"Iya pake Gofood Alhamdulillah meningkat. Orang juga lebih mudah menjangkau," kata dia.

Ia menyadari bahwa tren penjualan tak selalu naik, terkadang turun. Hal tersebut ia rasakan selama satu tahun berjualan di Gofood.

"Kalau usaha kan naik turun ya. Jadi nikmatin aja. Memang ramainya itu di saat saat tertentu. Trennta tanggal muda rame, tanggal tua biasanya sepi trendnya seperti," kata dia.

Meski pandemi Glien tak seperti kebanyakan pedagang lain yang memberi promo. Menurutnya dengan ia konsisten, ia tetap mendapatkan pelanggan yang sudah mengetahui kualitasnya.

Sehingga walau pendapatan terkadang berkurang, kualitas usaha makanan miliknya tak boleh berkurang. Glien tetap menerapkan dan konsisten dengan kualitas, rasa dan komposisi.

Wanita yang memiliki hobi menyanyi ini terus berinovasi untuk terus bersaing dengan UMKM lainnya. Ia pun bersaing dengan menjual menu-menu baru di Gofood.

"Meski pandemi kita nggak berusaha menurunkan kualitas, ngerubah komposisi, harga. Supaya orang tagu kualitas. Kita tetap konsisten apa yang sudah ada, Tapi menciptakan menu baru. Sebisa mungkin berimovasi terhadap produk kita-kita dan tahu apa yang disukai customer.

Layanan seperti Gofood kata Glien sangat membantu UMKM. Bahkan dengan adanya promo-promo membuat pelaku UMKM bisa bangkit dari pandemi.

"Kalau setahu aku dari Gofood banyak subsidi sehingga bisa digunakan untuk UMK untuk ngikutin promo sehingga orang bisa lebih bersaing dan orang lebih bisa banyak pilihan untuk milih produk umkm yang sudah terdaftar di Gofood ngebantu banget. Sekarang banyak sekali teman yang buka usaha makanan. Tapi dia langsung masuk ke Gofood baru masuk ke alhamdulillah rame," katanya.

Jelasnya, Gofood memberikan bantuan kepada para pelaku UMKM khususnya di saat pandemi seperti sekarang ini.

Pemulihan ekonomi berlangsung, dan para usahawan serta usahawati sektor mikro dan menengah ini turut merasakan manfaatnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI