Maisaroh Geram Rumah Orang Tuanya Dicatut Sebagai Alamat Kantor PDRI

Jum'at, 19 November 2021 | 22:28 WIB
Maisaroh Geram Rumah Orang Tuanya Dicatut Sebagai Alamat Kantor PDRI
Kuasa hukum Ustaz Ahmad Farid Okbah, Ismar Syarifuddin. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maisaroh geram mengetahui alamat rumah orang tuanya di RT 002/RW 02 Ceger, Cipayung, Jakarta Timur dicatut sebagai kantor Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), partai yang disebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berafiliasi dengan kelompok terduga teroris, Jamaah Islamiyah (JI). 

Pernyataan tersebut ditegaskan Maisaroh saat ditemui Suara.com pada Jumat (19/11/2021).

"Saya membantah,  orang itu rumah tinggal orang tua saya, enggak ada hubungannya dengan politik yang kayak-kayak  gitu," katanya. 

Dia mengungkapkan, rumah bernomor 17 tersebut merupakan hunian yang ditinggali ayahnya sejak berpuluh tahun silam. 

Baca Juga: Pakai Alamat Fiktif, PDRI: Memang Kita Cuma Numpang

"Ini rumah bapak saya. Ini kan rumah tinggal , enggak ada kaitannya dengan politik yang begituan (teroris)," ujarnya. 

Atas pencatutan itu, Maisaroh merasa sangat dirugikan. Dia mengaku tidak ada satupun keluarganya yang berafiliansi dengan kelompok teroris manapun. Bahkan kelompok JI atau PDRI sama sekali tidak pernah diketahuinya. 

"Karena masalahnya kami orang biasa, nggak ada masalah kayak gitu, tiba-tiba cantumkan nomor 17 (alamat orang tua saya)," kata Maisaroh.

Terpisah Ketua RT 002 Pujiwiyanti juga  membantah rumah orang tua Maisaroh sebagai kantor PDRI. Dia mengaku tidak pernah melihat ada kegiatan politik atau terorisme di rumah itu. 

"Empat tahun saya menjabat sebagai RT, tidak ada kegiatan yang mencurigakan di rumah itu. Saya juga mengenal baik keluarga Maisaroh," tegasnya. 

Baca Juga: Kantor PDRI Pimpinan Farid Okbah Pakai Alamat Fiktif, Polri: Densus Tidak Fokus Ke Partai

Seperti pemberitaan sebelumnya, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid menyebut, JI sudah lama bertransformasi baik secara manajemen hingga strategi. 

Dia mengemukakan, sejak ditetapkan sebagai organisasi terlarang karena berafiliasi dengan Alqaeda, JI berupaya untuk mengembangkan diri di bidang dakwah hingga menyasar kolam politik.

Salah satu contoh, yakni pembentukan Partai Dewan Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin oleh Farid Okbah

"Kalau dulu dia hanya bergerak di bidang kombatan jihadis ya, pasukan tempur atau perang, sekarang mereka juga mengembangkan diri di bidang dakwah, pergerakan politik dengan mendirikan partai dan segala macam itu tapi tetap ada pasukan jihadisnya," kata Ahmad saat dihubungi Suara.com, Jumat (19/11/2021). 

Ahmad juga mengatakan, kelompok JI memiliki strategi yang disebut Taqiyyah. Strategi itu dilakukan mereka untuk berkamuflase untuk menyembunyikan jati diri maupun agenda yang mereka rencanakan. Strategi itu digunakan untuk menyusup ke berbagai institusi pemerintahan. 

"Mereka sudah menggunakan strategi takim. Takim itu sudah menyebar di seluruh institusi masyarakat maupun pemerintahan ya," ucapnya. 

Karena itu pula, Ahmad menganggap wajar kalau data yang diungkap ke publik pun tidak sesuai dengan  kebenarannya. Itu dicontohkan dengan penggunaan alamat samaran untuk kantor PDRI.

Mereka mencatut alamat rumah di Ceger, Cipayung sebagai alamat kantornya. 

"Makanya itulah menunjukan bahwa mereka itu ya kalau bahasa kasarnya pengecut karena berkamuflase memang itu gerakan, nah, tapi ada gerakan bawah tanah, ada gerakan atas tanah tapi tidak menggunakan atas nama JI tapi dengan mendirikan partai kelompok dan sebagainya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI