Bidik TSK Baru Kasus ART Rampas Tanah Ibu Nirina, Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Pembeli

Jum'at, 19 November 2021 | 14:43 WIB
Bidik TSK Baru Kasus ART Rampas Tanah Ibu Nirina, Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Pembeli
Bidik TSK Baru Kasus ART Rampas Tanah Ibu Nirina, Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Pembeli. Polda Metro Jaya saat menghadirkan Nirina Zubir dan para tersangka kasus mafia tanah, Kamis (18/11/2021). [Evi Ariska/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sedang menyelidiki ada atau tidaknya keterlibatan pembeli di balik kasus mafia tanah milik keluarga Nirina Zubir. Penyidikan salah satunya dilakukan dengan melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Kasubdit Harta dan Benda (Harda) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Petrus Silalahi menjelaskan penyidikan ini dilakukan untuk memastikan apakah pihak memang memiliki itikad baik atau justru turut terlibat di dalam tindak kejahatan tersebut.

"Apa transaksi yang benar atau transaksi yang dibuat-buat sengaja untuk dialihkan. Tapi itu kami masih dalami dan kembangkan. Tentu kami ini gunakan asas praduga tak bersalah," kata Petrus kepada wartawan, Jumat (19/11/2021).

Dalam pelaksanaannya, kata Petrus, pihaknya juga akan melibatkan pihak dari BPN. Hal ini dilakukan untuk memastikan siapa pihak ketiga yang membeli tanah milik ibu Nirina setelah diubah kepemilikannya oleh pelaku.

Baca Juga: 5 Aksi Riri Khasmita ART Nirina Zubir, Ketawa saat Diperiksa sampai Menuduh Disekap Nirina

"Tentu untuk kepastian apakah pembeli terakhir ini adalah pihak ketiga yang Riri (pelaku) jual atau dari pihak ketiga sudah menjual lagi ke pihak empat. Kami akan laporkan data kita dengan BPN," katanya.

Bidik Tersangka Baru

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, asisten rumah tangga (ART) ibu Nirina bernama Riri Khasmita dan suaminya Edrianto serta tiga notaris; Faridah, Ina Rosaina dan Erwin Riduan.

Otak dari kejahatan ini ialah Riri. Motif yang bersangkutan tidak lain karena ingin mencari keuntungan alias uang.

"Motivasinya adalah mencari keuntungan, uang sudah pasti," ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/11) kemarin.

Baca Juga: Kesal Pengacara ART Hadir, Nirina Tinggalkan Sesi Wawancara Saat Live TVOne

Penyidik sendiri telah membuka peluang untuk menetapkan tersangka baru dalam kasus ini. Pengembangan terkait kasus ini masih dilakukan oleh penyidik terhadap kelima tersangka.

Tubagus mengemukakan bahwasannya kejahatan terkait mafia tanah umumnya melibatkan banyak pihak. 

"Perkara ini belum sampai di sini, kita masih akan lakukan pendalaman, siapa yang bermain di belakangnya. Namanya mafia, tidak dikerjakan sendiri. Ini yang masih didalami Kasubdit Harda beserta jajaran," jelasnya.

Nirina Murka

Nirina murka saat pertama kali berjumpa dengan Riri. Dia terlihat emosional ketika mengingat bagaimana kebaikan ibunya terhadap Riri yang justru dibalas sebuah pengkhianatan.

Pantauan Suara.com saat jumpa pers di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta pada Kamis (18/11/2021), Nirina secara emosional menatap wajah Riri. Selanjutnya dia menjelaskan kepada awak media bahwa wanita tersebut merupakan pelaku yang merampas aset tanah milik ibunya.

"Kepada saudari Riri, yang ibu saya selamatkan dari keluarga tirinya yang tidak menerima dirinya, dibawa ke rumah ibu saya, diberikan pekerjaan yang layak, ini dia orangnya," jelas Nirina.

Nirina mengakui dirinya sangat emosional terhadap Riri dan tersangka lainnya. Sebab, almarhum ibunya selama masa hidup belum pernah merasakan jerih payah atas hasil kerjanya.

"Kenapa saya emosi sekali, karena ibu saya belum pernah sekalipun menikmati dari hasil jerih payahnya, ibu saya ke mana-mana masih naik kereta, masih naik angkot. Tapi beliau-beliau ini yang punya mobil baru dan bisnis baru (dari hasil kejahatannya)," ungkap Nirina.

Nirina juga mengemukakan bagaimana dirinya sangat kecewa dengan Riri yang hingga kekinian tidak menunjukkan itikad baiknya. Bahkan, kata dia, untuk sekadar menyampaikan permohonan maaf.

"Berat sekali hati saya untuk hari ini ketemu saya dia, dan tidak ada sedikitpun sampai detik ini niatan untuk memohon maaf. Jalan saja, menatap mata saya dengan sebegitunya. Even sudah di saat seperti ini kamu (Riri) masih berani menatap mata saya seperti itu," ucap Nirina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI