Tak Masalah Diusir Massa Aksi Kamisan, Moeldoko Ngaku Tetap Santai

Jum'at, 19 November 2021 | 11:17 WIB
Tak Masalah Diusir Massa Aksi Kamisan, Moeldoko Ngaku Tetap Santai
Tak Masalah Diusir Massa Aksi Kamisan, Moeldoko Ngaku Tetap Santai. Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Suara.com/Adit Rianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku tidak masalah ketika diusir oleh segenap orang yang melakukan Seruan Aksi Kamisan di Semarang, Kamis (18/11/2021) kemarin. Moeldoko memilih untuk menghargai keinginan mereka dengan meninggalkan aksi tersebut.

Moeldoko bercerita saat dirinya selesai menyampaikan pidato kunci pada acara Festival HAM, Walikota Semarang melaporkan adanya unjuk rasa yang digelar di depan gedung. Ia pun memutuskan untuk menemui para pengunjuk rasa bersama dengan Walikota Semarang dan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.

"Intinya bahwa saya ingin memahami apa yang sedang dia sampaikan kepada pemerintah atas berbagai persoalan HAM tentang masa lalu," kata Moeldoko dalam keterangannya, Jumat (19/11/2021).

Moeldoko dan rombongan kemudian mendatangi para pengunjuk rasa serta memerhatikan spanduk yang mereka bawa. Pada kesempatan tersebut ia ingin mencoba untuk berdialog dengan pengunjuk rasa.

Baca Juga: Detik-detik KSP Moeldoko dan Wali Kota Semarang Diusir dari Aksi Kamisan

Namun yang terjadi justru tidak sesuai dengan keinginan Moeldoko.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hadir di tengah Aksi Kamisan di Kota Semarang, Kamis 18 November 2021 [SuaraSulsel.id/KSP]
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hadir di tengah Aksi Kamisan di Kota Semarang, Kamis 18 November 2021 [SuaraSulsel.id/KSP]

"Tapi berbagai suara dari mereka tidak menginginkan atas apa yang saya sampaikan," ucapnya.

Moeldoko tidak begitu mempermasalahkan dengan adanya penolakan tersebut. Ia juga memilih untuk menuruti kemauan para pengunjuk rasa untuk meninggalkan tempat.

"Bagi saya itu sesuatu yang biasa. Saya menghormati dan menghargai apa yang telah dia sampaikan. Untuk itu, saya beserta rombongan meninggalkan tempat," jelasnya.

Sebelumnya, puluhan orang memenuhi Taman Signature Kota Semarang. Mereka datang memenuhi Seruan Aksi Kamisan yang beredar melalui pesan instan sejak semalam.

Baca Juga: Pendemo Aksi Kamisan ke Moeldoko: Pelanggar HAM Tidak Boleh Bicara HAM

Melalui pengeras suara, pengunjuk rasa meneriakkan tuntutan agar Festival HAM tidak diisi oleh pelanggar HAM.

Moeldoko yang baru selesai menjadi pembicara kunci dalam rangkaian Festival HAM itu, langsung menemui mereka.

Anehnya, para pengunjuk rasa malah menolak dan menyambut Kepala Staf Kepresidenan itu dengan teriakan, “Para pelanggar HAM tidak boleh bicara HAM,” Mereka juga menyuruh Moeldoko meninggalkan arena.

Namun sikap Moeldoko tetap tenang. Kepada para pengunjukrasa, Moeldoko menegaskan, “Ini merupakan penghormatan kepada HAM, memastikan hak berbicara terpenuhi. Kita hormati dan kita dengar aspirasinya. Pemerintah tidak antikritik.”

Moeldoko menyatakan pemerintah selalu serius menyelesaikan berbagai persoalan dan kasus HAM yang ada.

"Pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikan masalah HAM. Karena ini merupakan salah satu janji Presiden yang harus dituntaskan," ujarnya.

Kepada pengunjuk rasa, Moeldoko mengakui jika tidak mudah menyelesaikan persoalan yang ada.

Aksi Kamisan Semarang digelar para aktivis saat Festival HAM 2021 berlangsung, Kamis (18/11). Aksi tersebut mengkritisi penyelenggaraan Festival HAM 2021 yang dianggap memberikan panggung bagi para pelanggar HAM.

Komisioner Komnas HAM juga turut menemui pendemo bersama Moeldoko.

"Pak Moeldoko ada di sini jadi bukti pemerintah mendukung Komnas HAM untuk menyelesaikan kasus-kasus HAM. Kami terus mendorong dan mengajak berbagai elemen untuk berkolaborasi bersama mencari solusi terbaik bagi bangsa," ujar Beka Ulung Hapsara.

Beka Ulung Hapsara, Komisioner Komnas HAM, memberikan keterangan mengenai Aksi Kamisan Semarang saat Festival HAM 2021 berlangsung, Kamis (18/11).

Ia menjelaskan alasan mengapa dirinya bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, menemui para pendemo di Taman Signature Semarang. Dia menjelaskan bahwa tidak ada pengusiran terhadap rombongannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI